Blora, BLORANEWS – Hingga memasuki awal puasa, sejumlah warga di Kabupaten Blora masih kesulitan mendapatkan gas elpiji (LPG) 3kg. Selain itu, warga juga mengeluh lantaran harga gas elpiji di beberapa tempat alami kenaikan.
Aziz, salah seorang warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora mengaku gelagapan mencari gas elpiji 3kg. Bahkan, dirinya sampai wira wiri dari toko ke toko untuk mencari gas melon tersebut.
“Mondar-mandir kesana kemari mas, cari gas elpiji, tapi nggak dapet,” ujarnya kepada wartawan bloranews.com, Selasa (12/3/2024).
Aziz mengatakan bahwa di daerahnya kelangkaan gas elpiji 3kg terjadi sepekan ini. Utamanya selama dua hari terakhir ini. Sampai-sampai, ia harus mencari ke desa tetangga untuk mendapatkan gas subsidi tersebut.
“Mungkin langka karena konsumsinya meningkat mas. Soalnya kemarin kan habis bodho ruwahan (lebaran ruangan, red). Jadi warga banyak yang gelar khajatan,” lanjutnya.
Sementara itu, Eko selaku penjual angkringan di sekitaran Ngawen mengatakan, akhir-akhir ini dirinya susah mendapatkan gas. Ketika mendapatkan gas, lanjut Eko, harganya tidak seperti biasanya.
“Susah dicari mas. Harganya juga naik. Sekarang diangka Rp 22 ribu sampai Rp 25 ribu,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Affan Sosiawan selaku bagian pemasaran Koperasi Serba Usaha Migas Cepu mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan gas di wilayah Blora.
“Pasokan masih aman setiap hari, hanya saja permintaan pasar naik,” jelasnya.
Seperti halnya yang disampaikan Aziz, Affan berpendapat bahwa gas elpiji terkesan langka karena efek budaya mapak poso yang berdampak pada naiknya konsumsi gas elpiji ditengah masyarakat.
“Sebenarnya tidak langka, dalam waktu dekat pasti kembali normal,” ucapnya memastikan. (Dj)