fbpx

VIRAL VIDEO MESUM PELAJAR, KOMISI D: AKTIFKAN PENDIDIKAN SEKS DI SEKOLAH

Kita akan mengaktifkan kembali pendidikan seks bagi pelajar dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana. Begitulah sepenggal kalimat yang ditandaskan Komisi D DPRD kabupaten Blora, Achlif Nugroho Widi kala dimintai tanggapan ihwal beredarnya video mesum pelajar di Kabupaten Blora.
Sekretaris Komisi D DPRD Blora, Achlif Nugroho Widi.

Blora, BLORANEWS – Kita akan mengaktifkan kembali pendidikan seks bagi pelajar dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana. Begitulah sepenggal kalimat yang ditandaskan Komisi D DPRD kabupaten Blora, Achlif Nugroho Widi kala dimintai tanggapan ihwal beredarnya video mesum pelajar di Kabupaten Blora. 

Sekretaris Komisi D DPRD Blora dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak untuk menindaklanjuti tindakan tak senonoh tersebut.

“Selain di sekolah, pendidikan di keluarga serta partisipasi masyarakat semua diharapkan dapat bersinergi dalam hal preventif terhadap kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terkait seks diusia pelajar,” imbuhnya.

Saat ini tim dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Blora sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Video berdurasi sekitar 10 detik memperlihatkan hubungan suami istri tanpa busana antar pelajar di rumah sang lelaki. Ironisnya, pemeran wanita dalam video tersebut masih pelajar SMP. Sementara yang laki-laki SMA.

Kepala Sekolah SMPN di Todanan, Budi mengaku, salah satu anak yang ada dalam video tak senonoh tersebut memang muridnya. Sementara si laki-laki merupakan sang apcar. Kejadian sendiri dilakukan di rumah pacar. Pasca video viral kondisi anak agak ngedrop. Saat ini masih di rumah.

“Memang itu siswa kami. Tapi tempat dan waktunya di luar pembelajaran. Kemarin kami yang datang ke rumah. Anak agak ngedrop. Tidak bisa konfirmasi utuh. Psikologis anak tidak terlalu ngedrop,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah minta saran Dinas Pendidikan Kabupaten Blora. Hasilnya, diminta untuk melakukan pendampingan kepada siswa agar tidak drop psikologisnya.

“Sebenarnya keluarga sudah membentengi si anak,” tambahnya.

Budi menegaskan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan edukasi tentang pentingnya akhlak, pengetahuan seksual dan lainnya.

“Kita rencanakan bersama-sama dinas terkait dengan memberikan edukasi terhadap anak-anak. Supaya kasus ini tidak terulang kembali,” ucapnya. (Kin)