Blora, BLORANEWS – Penghargaan best practice pada pelaksanaan PMT Lokal tak membuat pemerintah kabupaten Blora terlena.
Bahkan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengaku akan memperluas sasaran ke keluarga berisiko stunting.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Etik mengungkapkan, PMT lokal merupakan salah satu langkah intervesi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Blora.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kota sate itu mengatakan akan melanjutan program tersebut dengan anggaran yang diambilkan dari dana desa.
“Intervensi spesifik itu memang kita memberikan makanan tambahan selama 90 hari ke balita kita, ke baduta, ke bumil yang KEK (kekurangan energi kronis) itu juga kita dibantu untuk kita berikan makanan tambahan PMT,” ungkapnya, Minggu (21/5/2023).
Pihaknya mengaku akan melanjutkan inovasi tersebut ke keluarga yang beresiko stunting.
Saat ini pihaknya juga memberikan makanan tambahan berupa telur.
Sebab menurutnya telur merupakan salah satu bahan makanan yang efektif untuk penanganan stunting.
“Blora itu konsisten bahwa PMT anak-anak kita yang di desa, itu kita ambilkan dari dana desa. Kita memberikan 90 hari,” tegasnya.
Mbak Etik juga menyampaikan bahwa pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak lain, seperti Polwan untuk memberikan makanan tambahan ke bumil yang berisiko dan kekurangan energi kronis.
Pihaknya mengaku akan terus mendampingi keluarga yang berisiko stunting agar mengurangi angka stunting sekaligus mencegah tambahan stunting di Kota Barongan.
“Makanya Pak Hasto (Hasto Wardoyo, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Red) mau datang ke sini dalam rangka pemberian makanan tambahan, cuman jadwalnya masih nunggu,” ungkapnya. (spt)