fbpx

UNJUK KEBOLEHAN DI HARI TARI SEDUNIA

Hari Tari Sedunia 2022 menjadi spesial moment kepada para penari untuk menunjukkan kebolehannya dalam menari. Hari Tari Sedunia yang diperingati di Kabupaten Blora ini mendapat banyak respon dari seniman tari.
Unjuk kebolehan di hari tari sedunia di taman tirtonadi Blora. (Foto by: Source chanel YT Miko Ae).

Blora – Hari Tari Sedunia 2022 menjadi spesial moment kepada para penari untuk menunjukkan kebolehannya dalam menari. Hari Tari Sedunia yang diperingati di Kabupaten Blora ini mendapat banyak respon dari seniman tari.

Penari asal Randublatung, Jelsa Marreta Deviara yang juga sebagai salah satu perwakilan Puteri Icon Muslimah Jawa Tengah 2022 ikut bangga bisa memeriahkan peringatan Hari Tari Sedunia bersama dengan Seniman tari lainnya. 

“Tari tradisional salah satu budaya kekayaan asli Indonesia yang patut dilestarikan. Alhamdulillah support dari Bupati Blora dan pemerintah sangat luar biasa dan mendukung penuh event ini untuk uri-uri budaya Jawa khususnya Blora,” ucapnya, Jum’at (29/4). 

Diketahui, penampilan penari di Hari Tari Sedunia 2022 sejatinya merupakan inisiatif dari komunitas pelaku seni tari dan seniman Blora. Penampilan menari bersama dimulai dari dari pintu masuk pendopo Bupati Blora oleh Sanggar Seni Sekar Melati Blora pada pukul 16:30 sampai dengan selesai.

Bahkan Bupati Blora Arief Rohman, berkesempatan hadir dan ikut serta menari ditengah para penari. Pihaknya sangat mendorong dalam acara itu agar kedepannya bisa lebih baik.

“Semoga ini menjadi icon Blora ke depan,” ucapnya singkat.

Tidak hanya di pintu masuk pendopo Bupati Blora. Acara yang sama juga digelar secara maraton di panggung terbuka (Stadium Seni Budaya) Tirtonadi Blora. Puluhan penari dari sejumlah sanggar unjuk kepiawaian tari secara maraton mulai pukul 19.30 WIB.

Di antaranya, tari Gambyong Pareanom oleh sanggar seni Melati, tari Gejring Parti dari sanggar Surosentiko. Kemudian tari Ledhek Janggrung oleh sanggar Melati. Tari Kelono Topeng oleh Ridwan Cs. Tari Baladewan sanggar Melati. Tari Pambagyo sanggar Surosentiko dan tari Batik dari sanggar Dwija Laras. Tari Puspita dan Lenggang Nyai dari Sanggar Sekar Kusuma. 

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Kunto Aji mengapresiasi seni tari ini. Menurutnya seni budaya perlu dilestarikan sehingga dapat mengeksplor kreativitas anak muda khususnya di bidang tari.

“Momen saat ini pas, satu sisi disamping memperingati hari tari sedunia 2022, juga menghibur dulur (saudara) yang mudik kampung halaman. Penari akan tetap mendapat tempat di masyarakat, karena hampir tiap hajat, pasti ada tari disitu. Pokoknya tetap semangat dan terus berkarya,” pungkasnya. (Spt).