Blora- Bermacam tantangan, baik di sektor pemerataan pembangunan maupun peningkatan SDM, dihadapi Kabupaten Blora. Tantangan yang menyita perhatian dewasa ini adalah maraknya pernikahan dini, dan tingginya angka stunting.
Fakta yang tak membanggakan tersebut disampaikan Bupati Blora Djoko Nugroho di depan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang hari ini, Kamis (09/01).
Kepada para mahasiswa KKN, Bupati meminta mereka untuk membantu memetakan berbagai permasalahan di desa. Lokasi Blora yang tidak berada di jalur utara (Pantura) maupun jalur selatan, membuat banyak potensi Blora tidak dikenal secara luas.
“Selamat datang di Kabupaten Blora yang letaknya di tengah-tengah, hutannya luas. Masih banyak stunting dan pernikahan dini. Kami harap, mahasiswa membantu memetakan permasalahan di desa dan mengembangkan potensinya melalui pemberdayaan masyarakat,” katanya.
KKN Undip akan digelar di 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Blora Kota (5 desa) dan Kecamatan Jepon (3 desa). Meliputi Tempuran, Tambaksari, Patalan, Purwosari, Temurejo, Geneng, Jomblang, Ngampon.
Dalam KKN kali ini, tema yang diangkat adalah Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Perilaku Sehat, Penerapan Teknologi Tepat Guna, dan Optimalisasi Desa Wisata untuk Pengentasan Kemiskinan dan Penurunan Stunting.
“Selain itu, kami berharap selama KKN, mahasiswa bisa melakukan transfer ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang positif kepada para pemuda desa. Dengan begitu, para pemuda desa bisa termotivasi untuk turut serta membangun desanya,” pungkas Djoko Nugroho. (jyk)