fbpx

TUNTUT PERBAIKAN JEMBATAN, WARGA TALOKWOHMOJO BLOKIR JALAN MENUJU SUMUR SGT

Warga Desa Talokwohmojo memblokir akses jalan menuju lokasi pengeboran titik sumur SGT, Jum’at (13/04) kemarin.

Ngawen – Akibat jembatan penghubung antar Dukuh Canggah, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, yang rusak dan tidak segera diperbaiki oleh pihak PT Sarana GSS Trembul (SGT). Warga desa setempat memblokir akses jalan menuju lokasi pengeboran titik sumur SGT, Jum’at (13/04) kemarin.

Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan dan protes. Penutupan jalan ini, dilakukan warga usai sholat Jum’at untuk memberikan ‘peringatan’ kepada pihak perusahaan. Sebab, sebelumnya sudah terdapat jembatan yang bisa dilewati warga.

 

Warga Desa Talokwohmojo memblokir akses jalan menuju lokasi pengeboran titik sumur SGT, Jum’at (13/04) kemarin.

 

Namun, dengan adanya proyek pengeboran tersebut, terpaksa jembatan dibongkar. Karena kekuatan jembatan tidak kuat saat dilintasi alat berat. Usai dibongkar, jembatan tersebut diganti dengan jembatan darurat. Ketika air sungai meluap, warga tidak bisa mengakses jalan tersebut.

“SGT janjinya jembatan akan dibangun, kalau sudah mulai pengeboran. Tapi sampai sekarang gak dibangun-bangun,” ujar salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya, saat dihubungi Bloranews.com, Minggu (15/04).

Jalan ditutup oleh warga setelah adanya korban jiwa pada Kamis, 5 April lalu, seperti diberitakan sebelumnya.

Penutupan jalan dilakukan warga dengan dipasang bambu yang ditanam ditengah jalan. Sehingga kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Sedangkan sepeda motor masih bisa lewat di pinggir. Selain itu juga dibuat palangan jalan.

“Warga menuntut jembatan desa kami segera diperbaiki,” tandanya.

Humas PT SGT, Guntur Prabowo Sekti, saat dikonfirmasi sedang melakukan negosiasi dengan warga. “Ini kita baru negoisasi,” katanya melalui pesan singkat, Jum’at malam.

Negosiasi tersebut, menurut warga setempat berlangsung alot dengan pihak perusahaan. Karena perwakilan perusahaan tidak memberikan jawaban yang pasti atas tuntutan warga.

“Tadi mulai jam delapan (pukul 20.00 WIB) sampai malam ini gak ada keputusan. Tadi pak Guntur janjinya minta waktu dua hari. Katanya mau laporan sama atasannya dulu,” ucap salah satu warga berinisial AH, pada sekitar pukul 22.30 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, akan ada pertemuan kembali antara warga dengan pihak perusahaan di salah satu rumah warga di Dukuh Canggah, Desa talokwohmojo.

Penyunting : Ngatono