Blora, BLORANEWS – Tiga Kecamatan di Kabupaten Blora yang masuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo berpotensi terendam banjir akibat dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Wonogiri, Jawa Tengah.
Meski demikian, Anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Agung Tri mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi berita miring.
“Masyarakat diimbau tetap tenang dan jangan mudah percaya dengan berita yg belum tentu benar,” ujarnya kepada Wartawan Bloranews.com, Sabtu (18/2/2023).
Agung menegaskan, Tim TRC BPBD Blora hingga kini senantiasa memantau perkembangan debit air di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo.
“Tim TRC BPBD Blora dibantu destana dan relawan selalu memantau perkembangan debit Bengawan Solo,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga kecamatan yakni Kradenan, Kedungtuban dan Cepu berpotensi terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Namun hingga kini di Wilayah tersebut masih terpantau aman dan belum ada luapan.
“Potensi banjir tetap ada. Tapi 20 desa di 3 kecamatan bantaran Bengawan Solo di Kabupaten Blora masih aman dan tidak ada luapan,” jelas Agung Tri.
Agung juga menjelaskan bahwa tren hulu diketahui sudah turun. Baik dari aliran Sungai Madiun maupun Bengawan Solo hulu. Ditambah, banjir di Solo kini juga sudah berangsur surut.
“Untuk wilayah bawah, di Bendungan Gerak Bojonegoro 9 pintu air dibuka diatas permukaan air. Sehingga aman lah untuk wilayah Blora. Semoga saja tidak turun hujan lebat di wilayah hulu sungai yang masuk Bengawan Solo,” ungkapnya.
Informasi terkini, ketinggian air di papan duga TMA masih tergolong stabil. Per sore hari ini tercatat 27.96 mdpl di TMA Kradenan dan 22.38 mdpl di Kecamatan Cepu. (Kin)