Blora- Sejumlah fakta miring terkuak dibalik kematian tragis Indah Sumanik (26) dalam lakalantas di ruas jalan Blora-Cepu, Desa Seso Kecamatan Jepon Kabupaten Blora dini hari tadi, Minggu (02/12). Fakta ini terungkap dari kesaksian pria yang memboncengkannya, Nindhom.
Diketahui, Nindhom merupakan warga Desa Karangtengah RT 06 RW 01 Kecamatan Ngawen, dan bekerja di Bojonegoro. Usai kecelakaan, Nindhom segera dibawa ke kantor Satlantas Polres Blora untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ini.
Korban lakalantas, Indah Sumanik merupakan warga Desa Padaan RT 02 RW 02 Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.
Menurut penuturan Kades Karangtengah, Yasir, yang juga mendampingi Nindhom di kantor Satlantas, ternyata Nindhom dan Indah baru kenal sehari. Peristiwa ini bermula saat Nindhom pulang kerja dari Bojonegoro dam meminta seorang rekannya untuk menjemput dia.
“Tapi bukannya pulang ke rumah, malah jalan-jalan ke KB (kawasan lokalisasi di Kecamatan Jepon). Di sini, Nindhom ketemu Indah,” ungkap Yasir.
Kemudian, Nindom berboncengan dengan Indah dan terjadilah kecelakaan tragis itu. Sebagai kepala desa, Yasir berniat membawa Nindhom dan keluarganya untuk menemui keluarga almarhum Indah.
“Keduanya enggak ada hubungan apa-apa. Wong kenalnya ya baru semalam. Setelah ini Nindhom dan keluarga akan kami dampingi untuk merapat ke keluarga Padaan,” imbuhnya.
Sementara, Kasatlantas Polres Blora, AKP Himawan melalui Kanit Laka Ipda Zainal Arifin menerangkan, peristiwa ini bermula saat Nindhom berusaha mendahului sebuah truk yang tidak diketahui identitasnya.
“Saudara Nindhom mengendarai motor bernopol K-3761-DE dari arah barat ke timur dan bermaksud mendahului truk yang ada di depannya. Dari arah yang berlawanan, melaju sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya,” papar Ipda Zainal.
Karena terlalu ke kanan, akhirnya motor yang dikendarai Nindhom menabrak motor dari arah yang berlawanan hingga oleng. Indah yang saat itu duduk sebagai pembonceng pun terjatuh dan tertabrak truk tersebut. (cdr)