Banjarejo – Lima rumah warga Dusun Sasak, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora tergerus longsor karena sangat dekat dengan sungai lusi. Hal ini disebabkan karena banjir dan tidak ada beronjong sehingga tanah tergerus air.
Seorang korban longsor, Mohamad Amin mengatakan bahwa kejadian longsor sudah sering terjadi sejak tahun 2010. Jikalau hujan deras, banjir, air surut tanahnya ikut turun. Dia merinci lima rumah yang terdampak.
“Ada lima rumah yang terkena longsor. Dua rumah itu milik saudara, adik saya dan misanan (sepupu). Longsor paling parah itu pada tahun 2018, ini ditambah lagi,” jelasnya sembari menunjukkan kerusakan rumahnya yang dekat dengan lereng sungai, Kamis (7/4).
Berdasarkan pantauan, rumah korban diberi penyangga kayu agar tidak roboh. Rumah retak-retak, batas retakan gembur ketika diinjak. Bahkan di bawah dipan (tempat tidur) saudaranya Amin tanahnya retak cukup dalam.
“Dulu pernah ditinjau dari Semarang tapi belum ada tindak lanjut dan hari ini ada tinjauan dari Dinas PUPR Blora. Katanya akan dianggarkan tahun 2023, harapannya segera ditangani. Kalau malam hujan deras, saya tidak bisa tidur, khawatir keruntuhan rumah sehingga saya ya tidur di emperan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Buluroto, Margono mengungkapkan bahwa longsor sudah terjadi sejak 2010 sebelum dirinya menjabat. Dijelaskan juga, pemdes mengajukan pembangunan bronjong ke Pamali Juana tahun 2018 namun proyek berhenti karena covid-19.
“Rencananya nanti di tahun 2023 terealisasi untuk dibuat bronjong. Anggarannya 1,5 sampai 3 Miliar. Panjanganya 150 meteran. Semoga segera dibantu untuk menanggulangi. Sementara kita musdeskan agar desa bisa bantu, BPD juga menyarankan demikian,” harapnya. (Spt).