Blora- Setelah bungkam selama lebih dari 24 jam kepada awak media, pengelola wisata Kampung Bluron, Pratikno Nugroho akhirnya buka suara. Pasca tewasnya bocah 5 tahun di kolam renang lokasi tersebut, pengelola telah berkomunikasi dengan keluarga korban.
“Pihak keluarga bisa menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” kata Pratikno melalui pesan Whatsapp, Rabu (19/06).
Seperti diberitakan sebelumnya, Alfian (5) meregang nyawa di dasar kolam renang lokasi wisata Kampung Bluron, Desa Tempuran Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora, Selasa (18/06). Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, sayangnya nyawa bocah ini tidak tertolong.
Baca: TENGGELAM DI KAMPUNG BLURON, BOCAH ASAL REMBANG TEWAS
Saat itu, korban yang merupakan warga Dusun Lemahbang Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang tersebut, sedang berwisata di lokasi ini. Peristiwa mengenaskan ini sempat direkam seorang pengunjung dan diunggah ke sebuah grup media sosial.
Pratikno menambahkan, setelah bertemu dengan keluarga korban, terjadi kesepakatan yang menyatakan bahwa pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut pihak manapun.
“Ini dibuktikan dengan surat peryataan yang disaksikan oleh Kades Sumbergirang dan Polsek setempat serta pihak keluarga,” imbuh Pratikno.
Terkait banyaknya seruan masyarakat yang meminta tempat wisata ini ditutup, Pratikno enggan berkomentar banyak. Dirinya mengatakan, telah menyerahkan hal ini kepada aparat penegak hukum.
Baca: KOLAM RENANG TEWASKAN BOCAH, SERUAN TUTUP KAMPUNG BLURON MENGUAT
“(Surat pernyataan, red) sudah kami serahkan kepada penyidik. Permasalahan sudah ditangani pihak kepolisian,” pungkasnya. (top)