Blora – Antisipasi penularan dan memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Blora berjalan aman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bersama TNI-Polri telah melaksanakan screening dengan swab antigen kepada tenaga pengajar dan vaksinasi bagi pelajar.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, mengungkapkan sebelumnya, ramai diberitakan sebanyak 44 guru di Kabupaten Blora terpapar Covid-19 yang temuan tersebut merupakan hasil screening sebelum dilaksanakannya PTM sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi penularan.
“Kemarin klaster PTM yang dikatakan Pak Ganjar adalah awal pada waktu kita mau tatap muka, di awal tatap muka, guru-guru kita lakukan antigen semua. Ada 44 guru yang dinyatakan positif, dan langsung sebelum tatap muka para guru kita isolasi mandiri, jadi belum sampai tatap muka” ungkapnya saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di Gor Mustika Blora, Rabu (22/09).
Menurutnya, evaluasi dan pengawasan kegiatan PTM di Kabupaten Blora akan terus dilakukan secara ketat sesuai dengan arahan dari Gubernur dan mendorong adanya percepatan vaksinasi di Kabupaten Blora, termasuk bagi lansia dan anak-anak. Sampai saat ini capaian vaksinasi di Blora sudah 27,4% dan secara normatif pasokan vaksin untuk Kabupaten Blora berjalan normal.
“Jadi kemarin hasil rakor dengan Pak Gubernur, disampaikan bahwa kita harus melakukan pengawasan secara ketat, dan kita selalu evaluasi dengan dinas Pendidikan. Untuk hari ini kita lakukan vaksinasi juga untuk anak-anak sekolah usia 12 tahun ke atas,” terangnya.
Dalam laman resmi Jatengprov.go.id., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo bahkan mengapresiasi langkah Blora yang telah dilakukan Blora dalam menyambut PTM dengan melakukan screening pada guru.
“Kalau yang di Blora itu bagus. Sebelum dilakukan PTM, dilakukan screening dulu, lalu ditemukan (positif), Blora justru kita apresiasi, ada delapan sekolah melakukan screening (sebelum PTM), dan ditemukan sekitar 40-an kasus. Jadi, bukan klaster sekolah karena menularnya bukan di sekolah” ujar Yulianto Prabowo pada Selasa (21/09/2021) lalu.
Sementara itu, Kapolres AKBP Wiraga Dimas Tama, menjelaskan sebelum dilakukan PTM lalu, random testing secara masif bagi tenaga pengajar sudah dilakukan, dan ditemukan 44 orang yang terindikasi positif. kemudian kontak erat diperiksa, dari 44 orang tidak semua keluarga terdekatnya terpapar, hanya beberapa saja dan sekarang sudah masa penyembuhan kurang lebih 95% sudah sembuh.
“Temuan yang disampaikan mengenai adanya klaster, jadi kemarin dari Pemda sudah membuat program sebelum kegiatan pelajaran tatap muka, kita harus mempersiapkan tenaga pengajar agar jangan sampai mereka terindikasi positif. Jadi random semuanya kita laksanakan swab antigen 8 ribu plus swab PCR, hasilnya diketemukan kurang lebih 44 yang terindikasi positif. 8 sekolah kita tutup, ditutup oleh Pemkab untuk tidak melaksanakan tatap muka, dan yang positif dilaksanakan isolasi mandiri” jelasnya.
Selain itu, Kapolres mengungkapkan bahwa saat ini random swab antigen di Kabupaten Blora akan terus digencarkan, terutama bagi para pelajar.
“Kami bekerjasama dengan Dinkes melaksanakan random swab antigen kepada adik-adik pelajar, karena indikasi di beberapa kota sudah ditemukan, dan hari ini kita sudah melaksanakan” pungkasnya. (Spt)