Bogorejo- Hobi yang ditekuni, lambat laun akan menuai hasil yang memuaskan. Hal ini tampak jelas pada pesilat kembar asal Desa Gombang, Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora, yakni Suprihadi (19) dan saudara kembarnya, Suprihanto (19).
Sebagai pesilat Tapak Suci, prestasi keduanya tak boleh dipandang sebelah mata. Pencak silat mengantarkan si kembar (sapaan akrab untuk Suprihadi-Suprihanto, red), meraih berbagai medali di kejuaraan lokal, regional, bahkan nasional, Sabtu (13/04).
“Yang paling berkesan adalah saat ikut tampil di Festival Janadriyah 2018 di Arab Saudi. Di sana, ketemu dengan banyak orang dari berbagai negara,” ucap Suprihadi.
Festival Janadriyah 2018 berlangsung di Riyadh Arab Saudi akhir Desember tahun lalu. Para pesilat dari SMK Muhammadiyah 2 Blora, menjadi bagian dari kontingen Indonesia dalam kesempatan ini. Pesilat kembar ini menampilkan tarian Kang Sakti Joko Lodro di depan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud.
Sementara itu, Suprihanto berpendapat, melalui pencak silat dirinya melatih kemampuan taktis seperti kekuatan dan kesigapan. Sehingga, si kembar cukup percaya diri “melindungi” mereka yang lemah dan orang-orang terdekat.
“Di pencak silat, kita saling menjaga kebersamaan dan persahabatan. Ini untuk melindungi diri sendiri, dan orang-orang yang kita sayangi,” kata pesilat kembar yang telah berlatih sejak 2014 ini.
Keduanya, Suprihadi dan Suprihanto masih memiliki satu harapan yang belum tercapai. Yaitu, bertanding di turnamen bela diri level internasional. Di forum nasional regional dan lokal, keduanya kerap tampil di kelas seni ganda putra.
“Pengin tampil di SEA Games, atau Asian Games. Semoga nanti bisa tercapai,” pungkas pesilat yang masih duduk di kelas XII jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Muhammadiyah 2 Blora ini.
Sebagai informasi, pesilat kembar ini telah berhasil menyabet medali emas dalam Kejurda Pencak Silat Tapak Suci antar pelajar di GOR Mustika Blora di penghujung 2018. Tak hanya itu, keduanya juga menorehkan prestasi gemilang di Paku Bumi Open 2019 di GOR Pajajaran Bandung, awal 2019 lalu. (kim)