Blora- Gas yang muncul dari lubang sumur milik warga di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Blora telah ditangani oleh Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Restu Yuda menjelaskan, terkait mekanisme pembakaran itu dilakukan dengan cara gas dialirkan pipa ke belakang rumah Sumiran (pemilik sumur), kemudian dilakukan flaring agar gas bisa dikendalikan.
“Istilahnya itu gasnya dihabiskan dulu. Kalau yang di titik sumur terlalu dekat rumah. Jadi kami taruh yang agak berjarak, takutnya kalau apinya terlalu dekat dengan rumah,” ucapnya kemarin.
Penanganan semburan gas dilakukan setelah sebelumnya Pertamina mendapat keluhan dari Kepala desa, namun karena semburan tersebut keluar dari sumur yang bukan wewenang Pertamina, maka diperlukan izin kepada suku dinas yang berwenang.
“Kami izin dulu, kan yang berwenang dalam hal ini Dinas ESDM wilayah Kendeng Selatan,” tambah Restu.
Cepu File Manager Afwan Daroni menambahkan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat
Begitu laporan masuk. Cepu File Manager Afwan Daroni menambahkan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat, melakukan pengukuran gas. Pada gas tersebut tidak ada kandungan gas beracun H2S..
“Langkah yang kami lakukan sudah kami komunikasikan ke pihak pemilik rumah dan Kepala Desa Ngraho. Alhamdulillah mereka bisa paham dan mempersilahkan kami untuk menangani gas tersebut,” katanya.
Seperti diberitakan, kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah Sumiran untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11) lalu. Dua hari setelahnya, pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter. Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air. Justru pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur. (Jyk)