Blora- Kesal karena sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, puluhan petani di Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon, Blora geruduk kios pupuk milik UD Dia Pilar Utama. Pasalnya mereka sudah menumpuk kartu taninya, namun jatah pupuk tak kunjung diberikan.
Mereka, para petani khawatir jika kartu tani yang sudah dikumpulkan disalahgunakan, karena PIN nya sudah diganti pihak pemilik kios dengan angka yang sama dengan alasan untuk memudahkan transaksi.
“Ada kekhawatiran dari anggota kelompok Tani, bahwa kartu taninya akan disalahgunakan dan adanya kekhawatiran kelangkaan pupuk,” terang Kapolsek Jepon, Iptu Supriono.
Sementara itu, perwakilan pihak UD Dua Pilar Utama, mengaku jika kiosnya tidak bisa memberikan pupuk subsidi secara merata kepada para pemilik kartu tani, sehingga para petani meminta kartu taninya.
“Mereka kesini tadi, karena saya gak bisa membagi pupuk secara merata dan kontinyu seperti dulu, sesuai yang diharapkan petani,” kilahnya.
Dirinya menerangkan, sejak Oktober 2020 lalu jatah pupuk bersubsidi dari agen yang biasanya lancar, jadi tersendat. Sehingga ia tidak dapat memenuhi kuota petani yang sebelumnya sudah menumpuk kartu taninya.
“Saya sendiri kebingungan, dari distributor di Kecamatan Jepon yang biasanya memberi pupuk ke saya, sekarang berhenti. Katanya kuota sudah habis di 2020. Sehingga di 2021 yang seharusnya masih ada sisa kuota, saya tidak dapat,” imbuhnya
Menanggapi tuntutan para petani tersebut, pihak kios akhirnya mengembalikan buku tabungan beserta kartu tani mereka. Pihak kios juga mengaku bahwa selama ini tidak pernah meminta kartu tani dan buku tabungan untuk berada di kiosnya. Itu semua atas kebijakan dari atas untuk memudahkan pengambilan pupuk.
“Tujuan para petani tadi pada mau meminta buku tabungan dan kartu tani yang sebelumnya saya bawa.Dan tadi sudah saya berikan sesuai tuntutan mereka,” ujarnya. (Jyk)