fbpx

SOSIALISASI RTD BENDUNGAN TEMPURAN DIGELAR

Bupati Blora dalam Sosialisasi Rencana Tindak Darurat Waduk Tempuran, Rabu (01/11).

Blora – Bupati Blora Djoko Nugroho membuka Sosialisasi RTD (Rencana Tindak Darurat) Bendungan Tempuran di Ruang Pertemuan Bappeda Blora, Rabu (01/11). Dalam kesempatan ini Bupati menekankan pentingnya kesiapan tanggap darurat pengelola bendungan demi keselamatan masyarakat setempat.

 

Bupati Blora dalam Sosialisasi Rencana Tindak Darurat Waduk Tempuran, Rabu (01/11).

 

Kegiatan ini dihadiri  Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana V. Untoro Kurniawan beserta para Kades dan Lurah sekitar Bendungan Tempuran.

Bupati juga menyebutkan, perlunya sirine sebagai tanda bahaya apabila terjadi hal-hal darurat dan harus diselenggarakan pelatihan tindak darurat bagi warga sekitar bendungan.

Seperti diketahui, Bendungan Tempuran dibangun antara tahun 1911 sampai dengan 1916 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Bendungan ini berada dalam sistem Sungai Serang Lusi Juana terdiri atas Sungai Jajar, Sungai Serang, Sungai Wulan, Sungai Lanang, Sungai Lusi dan anak sungainya.

Bendungan Tempuran dapat menampung air sebanyak kurang lebih 2.090.000 meter kubik dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air pertanian pada daerah irigasi seluas 420 hektar.

Reporter : Fawaidi M / Humas Setda Blora