Blora – Target untuk menjadikan Blora sebagai Kota Sastra dinilai terlalu muluk-muluk. Soesilo Toer, adik Pramoedya Ananta Toer, menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terlalu lambat memulai langkah ini.
Soesilo juga menegaskan, untuk mewujudkan Blora sebagai Kota Sastra membutuhkan konsitensi dan kesadaran menyeluruh, baik dari masyarakat, mupun elemen Pemerintahan Kabupaten Blora.
“Ya, ini kan permulaan berusaha menjadikan Blora sebagai Kota Sastra. Tapi itu kan bukan sekarang, itu saya buka Perpustakaan (Pataba) tahun 2006. Memang usaha saya adalah membangun Indonesia melalui budaya membaca menuju budaya menulis,” ujar Soesilo, Kamis (13/09).
Pemerintah Kabupaten Blora, menggelar Festival Cerita Dari Blora yang diharapkan dapat menjadi tonggak Blora menuju Kota Sastra. Festival ini berjalan selama 4 hari, mulai Rabu (12/09) hingga Sabtu (15/09).