Blora – Pemerintah Kabupaten Blora bersinergi dengan MKKS SMK Kabupaten Blora dalam Program SMK Mbangun Desa.
“Angka Kemiskinan di Kabupaten Blora mencapai 11,96% dari jumlah penduduk, dan terdapat 48 Desa Kategori merah,” ucap Aunur Rofiq, Plt. Kepala BAPPEDA Kabupaten Blora, dalam Rapat Koordinasi Penentuan Lokasi SMK Mbangun Desa, di Ruang Rapat BAPPEDA Blora, Jum’ at (24/09).
Aunur Rofiq mengungkapkan sinergitas dan peran semua kalangan masyarakat di Kabupaten Blora akan mempercepat pencapaian program pembangunan sebagai mana visi sesarengan mbangun blora.
“Angka kemiskinan di Kabupaten Blora masih tinggi, kita menempati posisi ke-23 dari 35 Kab/kota di Jawa Tengah. Baru ada 1 desa di Kabupaten Blora yang berstatus Desa Mandiri,” ungkapnya.
“Keroyok desa miskin secara bersama sama, biar segera jadi desa yang makmur” tandas Rofiq saat menutup rapat.
Sementara itu, Ketua MKKS SMK Kabupaten Blora, Miftahul Ulum menyampaikan 55 SMK yang tersebar di 16 Kecamatan dengan potensi SDM dan sarana yang besar untuk memajukan Desa khususnya berperan aktif untuk menggali potensi dan memperdayakan potensi yang ada.
“Berbagai program keahlian yang ada di SMK Kabupaten Blora diantaranya pertanian, peternakan, kesehatan, teknologi informatika, dan teknologi rekayasa. Ini merupakan potensi yang besar jika bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintahan desa untuk mengembangkan desa khususnya untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat desa,” papar Ulum.
Rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan MKKS SMK Kabupaten Blora, staff khusus Bupati dan stakholder terkait menyepakati untuk lokasi smk mbangun desa difokuskan pada 48 Desa kategori Miskin dan beberapa desa yang sudah bermitra dengan SMK, dimana program SMK Mbangun Desa di Kabupaten Blora akan di sinergikan dengan program 1 OPD 1 Desa, dan Perguruan Tinggi mendampingi Desa. (Spt)