Menurut Aprilia, masalah reproduksi remaja, terutama kasus pernikahan dini terjadi merata di Blora. Meski dari sisi positif pernikahan dini menghindarkan remaja dari aktivitas seks pra nikah, namun dampak negatifnya tidak dapat dianggap remeh.
“Karena, dilihat dari faktor kesehatan reproduksi, belum siap untuk membuahi. Faktor ekonomi belum mapan, faktor psikis belum bisa mengatur emosi. Usia muda masih labil, nanti takutnya terjadi perceraian,” imbuhnya.
Kegiatan yang dikemas menarik ini, berhasil menghimpun ratusan tanda tangan dari pengunjung Car Free Day di Alun-alun Blora, terutama dari kalangan remaja dan pelajar. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran keluarga berencana.
“Tujuan akhirnya, adalah menekan angka pernikahan dini. Juga menghindarkan remaja kita dari napza dan seks pra nikah,” pungkasnya. (hud)