fbpx

SEMPAT JUAL RUMAH DEMI BEROBAT, BAYI HIDROSEFALUS MASIH MENUNGGU KIS

Penderita hidrosefalus
Siti Masiroh (6 bulan/tengah), bayi penderita hidrosefalus

Banjarejo- Fakta mengejutkan disampaikan orang tua Siti Masiroh (6 bulan) bayi penderita hidrosefalus terkait kondisi hidupnya. Ibunda bayi hidrosefalus, Darsi mengatakan, dirinya telah menjual rumah satu-satunya demi membayar biaya perawatan anaknya.

 

Penderita hidrosefalus
Siti Masiroh (6 bulan/tengah), bayi penderita hidrosefalus

 

“Rumah saya ini juga sudah terjual seharga Rp 14,5 juta karena dulu saat lahiran butuh uang untuk biaya operasi. Dulu lahirannya operasi sesar jadi butuh biaya mahal. Suami saya juga kerja serabutan,” kata Darsi di rumahnya, Dukuh Wotrangkul RT 04 RW 01 Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Senin (15/07).

Baca: KEPALA MEMBESAR, BATITA INI TAK KUNJUNG DIRAWAT LANTARAN TIADA BIAYA

Tak hanya itu, keluarga ini ternyata juga tidak masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) sehingga tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Fakta ini cukup mengejutkan mengingat banyaknya program sosial pemerintah dalam lima tahun terakhir.

Paparan Darsi tersebut didengarkan Wakil Bupati Blora Arief Rohman dan sejumlah pimpinan OPD yang berkunjung siang tadi.  Arief meminta Dinsos P3A Blora untuk mengusahakan keluarga masuk ke BDT supaya mendapatkan bantuan sosial.

Kemudian, Dinas Kesehatan Blora juga diminta untuk mempercepat proses pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) agar nantinya bisa dirujuk ke rumah sakit. Sementara, BAZNAS Kabupaten Blora diminta untuk bisa membantu pengembalian rumahmilik keluarga Darsi agar tidak jadi diambil pembelinya.

“KIS sudah kami proses agar seluruh pengobatannya gratis. Rencananya nanti akan kita fasilitasi untuk dirujuk ke RS Elisabeth Semarang. Sembari menunggu KIS jadi, kondisi Siti Masiroh akan terus dikawal oleh dokter Puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto.  (jay)