Blora – Bupati Blora Djoko nugroho pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 di Pendopo rumah dinas Bupati. (13/08)
Bupati Djoko Nugroho mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap keberlangsungan pendidikan jarak jauh yang dinilai kurang efektif.
“Masih banyak saya jumpai anak-anak justru dibiarkan begitu saja bermain. Padahal harusnya mereka tetap belajar di rumah dengan pengawasan orang tua. Orang tua pun tidak bisa terus menerus mendampingi anaknya belajar jarak jauh dari rumah. Saya rasa yang masuk zona kuning ini bisa mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran tatap muka dengan syarat yang ketat, salah satunya persetujuan orang tua dan kesiapan sekolah,” ucap Bupati.
“Dulu waktu istri saya menjadi guru, setelah libur sekolah dua minggu dan akan masuk lagi perlu kembali mengingat ingat materi pembelajaran. Itu seorang guru, apalagi siswa yang sudah 4 bulan di rumah, ndahneo angele (betapa sulitnya),” lanjut Bupati.
Bupati juga meminta nantinya seluruh Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan bisa mengikuti rapid-test terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan wajib di rapid-test dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Saya ingin ada sample, percontohan di beberapa sekolah lebih dahulu. Tolong Dinas Pendidikan bisa memilih untuk percontohan atau pilot project nya. Cek kesiapannya, kebutuhannya apa saja nanti kita cukupi semuanya, seperti masker, face shield, hand sanitizer dan lainnya,” lanjut Bupati.
Jika selama masa uji coba 2 bulan itu dalam satu sekolah tidak ada kasus Covid-19, Bupati berjanji akan memberikan apresiasi kepada sekolah tersebut. Namun jika ada penularan, maka sekolah dianggap gagal dan akan dievaluasi kembali. (Jyk)