Bagi orang yang belum paham dan sampai pada tingkat pemikiran yang ada, cerita tentang Samin Surosentiko dan sedulur-sedulur Sikep biasanya lebih berkembang di lingkungan dunia olok-olok daripada sebuah kisah perjuangan.
Kisah-kisah yang ada sering dipandang konyol, namun kadang pula membingungkan atau terkesan tak masuk akal bagi mereka yang tidak paham akan filsafat materialisme, dialektika dan logika.
Walau nama Samin Surosentiko tak asing di telinga masyarakat Blora dan sekitarnya, namun kisah perjuangan manusia yang terjadi lebih dari satu abad yang lalu ini mungkin hanya dianggap seperti mitos atau dongeng.
Padahal jelas bahwa perjalanan historis dan gerakan progressif-revolusionernya berupa perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda yang sewenang-wenang berwujud penentangan terhadap segala peraturan dan kewajiban yang dilakukan rakyat terhadap penjajah ini sangat nyata.
Tak heran kemudian akhirnya sejarah mencatat bahwa gerakan ini merupakan gerakan perlawanan rakyat terlama se-Asia Tenggara yang memicu kemunculan gerakan nasionalisme dan masih aktif hingga sekarang.
Sebuah manifestasi dari sikap manusia yang berani memperjuangakan harkat martabat berupa keadilan dan kesetaraan, untuk berbuat baik kepada diri sendiri, sesama dan alam semesta beserta isinya.