Semarang – Sejumlah mahasiswa di Jateng merespon ajakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk terjun membantu masyarakat selama pandemi. Sejumlah aksi dilakukan, mulai turun mengedukasi protokol kesehatan, membeli dagangan pedagang kecil hingga menghibur pasien yang sedang isolasi.
Ada pula mahasiswa yang memanfaatkan teknologi untuk membantu masyarakat. Misalnya Diah Astika Dewi. Mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Undip ini mempromosikan produk UMKM di akun instagramnya secara gratis.
Pemilik akun instagram @diah.astikadewi ini rajin memposting aneka produk UMKM di instastory-nya. Dengan 3,6k follower yang dimiliki, kerap kali produk UMKM yang diposting laris manis.
“Saya memang sudah biasa melayani endorsment. Dulu pernah buat program endors gratis untuk pelaku UMKM, tapi sempat berhenti. Dan saat PPKM ini, saya melihat banyak pelaku UMKM yang terdampak karena tidak bisa jualan. Akhirnya saya kepikiran untuk endors teman-teman pelaku bisnis kecil ini,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (5/8).
Ide itu ia dapat dari sejumlah influencer besar di Indonesia. Salah satunya juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar memang menjadikan akun instagram pribadinya untuk membantu promosi produk UMKM bernama #LapakGanjar.
“Pak Ganjar juga bilang mahasiswa harus turun membantu masyarakat. Saya juga tergerak untk ikut membantu. Ya walaupun follower tidak seberapa, tapi saya ingin sebisa mungkin membantu mereka masyarakat kecil yang terdampak,” imbuhnya.
Gayung bersambut, banyak UMKM yang tertarik dengan aksinya itu. Tak hanya dari Jawa Tengah, sejumlah pelaku UMKM daerah lain seperti Jakarta, Jatim, Kalimantan bahkan juga ingin dipromosikan. Mereka lalu kirim produk untuk dibuatkan konten atau kirim video untuk diposting. Sudah ada 10 lebih pelaku UMKM yang produknya ia promosikan.
Dan ternyata, aksi kecilnya itu memberikan dampak cukup signifikan. Banyak produk yang diposting, langsung direspon positif followernya.
“Para pemilik produk banyak yang bilang, makasih ya mbak, setelah diposting mbaknya, akun jualan saya banyak yang follow. Beberapa langsung order juga. Jadi senang aja mendengar kabar itu,” imbuhnya.
Diah pun berpesan pada semua mahasiswa untuk turun membantu masyarakat. Sekecil apapun yang dilakukan, pasti akan sangat membantu.
“Banyak teman-teman mahasiswa yang bisanya ngeluh, marah-marah. Buat apa coba. Mereka kan bisa bantu, meskipun hal kecil pasti berdampak pada masyarakat. Yang penting sekarang mahasiswa itu lebih aware pada lingkungan dan kondisi masyarakat,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dilakukan Fitria Cahya Ningtyas. Mahasiswi semester akhir UPGRIS Semarang yang juga Denok Semarang 2018 ini juga membantu pelaku UMKM dengan cara mengendorse secara gratis. Memanfaatkan 7,2 ribu followernya, Fitria membantu promosi dagangan UMKM di insta story.
“Awalnya aku lihat ibuku sendiri kan pedagang, betapa sulitnya jualan selama pandemi ini. Jadi aku tergerak untuk bantu pedagang-pedagang seperti ibukku. Awalnya aku cuma post makanan yang aku beli. Aku review kemudian aku posting. Lama-lama aku juga dapat kiriman produk lain yang aku posting di insta storyku,” ucapnya.
Ternyata langkah itu memberikan dampak. Ada banyak pelaku UMKM yang banyak pembeli usai diposting.
“Senang banget denger ada yang bilang, makasih mbak, dagangan saya jadi laku usai diposting mbaknya. Terharu rasanya, bisa membantu meskipun hanya seperti itu,” ucapnya.
Fitria sepakat dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahwa mahasiswa memang harus berperan dalam penanganan pandemi. Sekecil apapun itu, pasti memberikan dampak yang dirasakan masyarakat.
“Mahasiswa bisa berperan di berbagai bidang yang dimiliki. Tak perlu melakukan hal besar, hal kecil saja asal kongkret tentu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dilakukan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa (Hima) PGSD Unissula Semarang. Mereka juga membuat program membantu pelaku UMKM terdampak dengan cara mempromosikan melalui media sosial.
“Kami dari Hima PGSD Unissula ingin ikut membantu masyarakat, dengan cara mempromosikan produk UMKM yang terdampak pandemi. Produk UMKM kami promosikan melalui insta story instagram Hima dan juga Whatsapp mahasiswa Hima,” kata Evi Nur Izzati, narahubung Hima PGSD Unissula.
Evi menerangkan, ide awal gerakan itu dari dosen di kampusnya. Namun banyak mahasiswa juga terinspirasi dari gerakan promo UMKM yang dilakukan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Akhirnya kami sepakat melakukan itu. Soalnya sekarang kan kuliah semua daring, jadi banyak teman-teman di rumah. Kami berpikir cara ini yang paling tepat untuk berperan membantu masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak seluruh mahasiswa di Jateng ‘turun gunung’ membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan akibat pandemi. Ajakan itu langsung direspon sejumlah mahasiswa dan telah bergerak membantu masyarakat dengan cara berbeda-beda.
Ada BEM UPGRIS Semarang yang turun ke pasar-pasar untuk sosialisasi protokol kesehatan. Mahasiswa Polines membeli dagangan pedagang kaki lima dan membagi pada masyarakat yang membutuhkan. Ada juga mahassiwa UIN Walisongo yang datang ke tempat isolasi terpusat untuk menghibur para isoman di sana. (Jyk)