Cepu- Tingginya angka stunting, membuat sejumlah desa di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora memprioritaskan penanganan kasus ini dalam perencanaan pembangunan di tahun 2020 mendatang. Tak hanya itu, pemberdayaan masyarakat melalui program Padat Karya juga terus diupayakan.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cepu, Martono memaparkan, terdapat 4 desa di Cepu dengan kasus stunting tinggi. Untuk menekan angka ini, diperlukan penanganan dengan cara pembangunan posyandu terintegrasi dan peningkatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Peningkatan derajat kesehatan dan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas. Karena, Kecamatan Cepu ada 4 desa dengan jumlah penderita stunting yang cukup banyak. Meliputi Desa Cabean, Kapuan, Getas, dan Sumberpitu,” paparnya dalam Musrenbangdes Cabean, Senin (28/01).
Sementara itu, Kades Cabean, Samsul Hadi menegaskan, pemerintah desa setempat terus berupaya menekan angka kemiskinan dengan pelaksanaan program padat karya. Dalam kesempatan tersebut, ditampung pula sejumlah rencana pembangunan untuk 2020 mendatang.
Diantaranya, pembangunan drainase perbatasan antara Desa Cabean hingga Desa Kentong sepanjang 500 meter, pembangunan sejumlah jembatan, rehabilitasi jalan paving antara Dusun Cabean hingga Dusun Jeruk, pelebaran embung di Dusun Cabean.
“Untuk pengentasan kemiskinan dan membuka lapangan kerja, usulan tentang Pelatihan Pembuatan Pupuk Cair Organik juga telah kita tampung,” ujar Samsul Hadi.
Kegiatan Musrenbang Desa Cabean dilanjutkan dengan sosialisasi program padat karya tunai. Dikutip dari Berdesa.com, padat karya dilakukan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan gzi buruk.
Maka, padat karya ditujukan pada keluarga miskin, penganggur, setengah penganggur, anggota keluarga dengan gizi balita buruk dan merupakan kesempatan kerja sementara.
Manfaat Program Padat Karya adalah menyediakan lapangan kerja bagi penganggur setengah penganggur, keluarga miskin dan keluarga dengan Balita gizi buruk.
Sifat kegiatan Program Padat Karya adalah Swakelola yakni mengutamakan tenaga kerja dan material lokal desa yang berasal dari desa setempat sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. (rkm)