Blora, BLORANEWS – Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mulai menggalakkan langkah antisipatif potensi terjadinya bencana alam di musim penghujan tahun ini. Langkah itu dilakukan mengingat banyaknya penduduk Blora yang tinggal di daerah rawan bencana.
Tercatat, ada ratusan ribu penduduk Blora yang kini tinggal di daerah rawan bencana. Tepatnya ada 575.551 jiwa, atau separuh lebih dari total penduduk Blora yang berjumlah 888.224 jiwa.
“Demografi jumlah penduduk Kabupaten Blora sebanyak 575.551 jiwa penduduk tinggal di daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, angin kencang, dan bencana lainnya,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Blora Hadi Praseno dalam Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penangggulangan Bencana, Jumat (1/12) di Alun-Alun Blora.
Hadi Praseno juga mengatakan bahwa saat ini Blora memasuki puncak musim penghujan. Maka dari itu, lanjutnya, potensi terjadinya bencana alam perlu diantisipasi sedini mungkin.
“BPBD juga telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi kebencanaan yang ada di Blora,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potenai bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, Bupati juga meminta agar BPBD membuka posko aduan kebencanaan untuk masyarakat.
“Kepada segenap unsur penanggulangan bencana agar meningkatkan respon waktu tanggap saat terjadi bencana, upayakan bisa hadir pada kesempatan pertama sehingga penduduk akan merasa terlindungi, termasuk membuka ruang pengaduan masyarakat, mungkin BPBD ada pos yang bersiaga 24 jam ketika ada bencana, semua stakeholder bisa dikoordinasi, dan tentunya fungsi koordinasi ini penting,” terangnya.
Kemudian, Bupati Arief juga meminta kepada masyarakat, para relawan, dan BPBD jika menemukan pohon yang berpotensi tumbang dan membahayakan masyarakat untuk segera bisa melapor.
“Untuk masyarakat, BPBD, kalau ada potensi pohon yang sudah mau tuumbang dan sebagainya nanti segera dilaporkan dan nanti bisa dikoordinasi dengan OPD terkait untuk bisa diantisipasi, dan tidak menunggu sampai kejadian. Kalau memang secara teknis pohon tersebut layak ditumbangkan atau dipotong, ini bisa segera dilakukan tentunya sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Forkopimda Blora, Kepala OPD dan Camat, TNI-Polri, BPBD, Satpol PP, PMI, Organisasi Masyarakat, dan Relawan yang ada di Kabupaten Blora.
Dalam kegiatan itu juga disiagakan kendaraan, berbagai alat dan sarana prasarana untuk penanggulangan bencana alam di Kabupaten Blora. (Dj)