Japah – Musim Rambutan telah tiba. Dari sekian banyak varietas rambutan, yang paling familiar adalah Rambutan jenis Ace (Nephelium lappaceum). Selain dikenal karena rasanya yang manis, jenis Rambutan ini juga mudah terkelupas dari bijinya. Rambutan yang daging buahnya mudah terkelupas ini, dalam bahasa jawa disebut ngelothok.
Di Desa Sumberejo Japah, terdapat perkebunan Rambutan Ngleothok yang dimiliki seorang wanita tua bernama Mbah Dandang (63). Mbah Dandang tinggal seorang diri, suaminya meninggal tujuh tahun silam. Berkat kebun Rambutan yang dimilikinya, Mbah Dandang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Tiap hari, jika musim panen ada saja pegepul yang datang, bisa dapat 350 sampai 700 ribu rupiah, mas. Biasanya, saya dibantu cucu juga ikut memanen. Tak sedikit pembeli yang datang kemari. Kalau makan di sini, gratis. Ndak usah mbayar,” tutur Mbah Dandang kepada Bloranews.com, Rabu (15/11).
Dua remaja yang berada di lokasi, Husen (19) asal Kecamatan Jepon dan Nurania (23) asal Desa Kamolan Kecamatan Blora Kota rela datang ke Kebun Rambutan Mbah Dandang demi menikmati buah berrambut ini langsung dari pohonnya.
“Paling suka dengan Rambutan Ace, ngelothok dan manis. Rabutan di kebun ini segernya alami, karena dipetik langsung dari pohonnya,” komentar Nurania.
Mbah Dandang tidak mematok harga untuk Rambutan miliknya. Ada yang membeli seharga 15 ribu rupiah per kilogram, 30 ribu rupiah per kilogram bahkan sampai 50 ribu rupiah per kilogram. Sembari ngobrol, Mbah Dandang mempersilakan para pengunjung kebunnya untuk mencicipi rambutan.
“Monggo lho, gadahe nggeh namung Ace. Ya monggo didhahar (Silakan dinikmati buah rambutannnya– bhs Indonesia),” ucap Mbah Dandang.
Reporter : Khoirunniam