fbpx

POTJUT MEURAH INTAN : SINGA BETINA YANG TERBARING DI KOTA MUSTIKA

cut meurah intan
Pocut Meurah Intan sang pemimpin gerilya Perang Aceh yang wafat di Blora pada 20 September 1937

Putjut Meurah Intan meninggal di Blora pada tanggal 20 September 1937 dalam usia yang mendekati seratus empat puluh tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman umum dukuh Punggur Tegalan desa Temurejo Kecamatan Blora Kota.

Keberadaan makam pejuang Aceh ini bermula dari sepucuk surat dari salah satu anggota DPRD Blora tahun 1956 yang bernama M. Achmad kepada pimpinan umum surat kabar “Pemandangan“, Tamar Djaya. Dalam suratnya yang bertanggal 16 November 1956 itu, M. Achmad menulis bahwa di desa Tegalan kecamatan Kota Blora terdapat makam “Mbah Tjut“. Mbah Tjut merupakan nama yang digunakan oleh masyarakat Tegalan saat itu untuk menyebut Putjut Meurah Intan.

Pada 18 April 1985, Bupati Blora H. Sumarno SH bersama dengan rombongan dari masyarakat Aceh melakukan ziarah ke Makam Putjut Meurah Intan. Ziarah bupati Blora tersebut merupakan titik tolak pemuliaan makam sang pejuang wanita Aceh ini.

Dewasa ini, perhatian dan perawatan makam ini tampaknya sangat diperlukan mengingat jasa Putjut Meurah Intan dalam perjuangan mempertahankan tanah air.

Editor    : Muhammad Thohirin

Foto      : Bloranews.com

Sumber    : Kliping Artikel Surat Kabar sepanjang tahun 1985 oleh H. Amran Zamzany S.E (Ketua Umum Persatuan Ex- Tentara Pelajar Resimen II Aceh, Divisi Sumatera) Jakarta 19 Desember 1985.