Blora- Jamasan dan kirab pusaka menjadi salah satu rangkaian acara Hari Jadi Blora ke-270. Pusaka berwujud keris, dengan nama Kyai Bisma dijamas pertama karena merupakan pusaka kabupaten Blora yang paling utama.
“Secara normatif, Kyai Bisma dijamas pertama karena merupakan inventaris Kabupaten Blora,” terang budayawan Blora, Gatot Pranoto, Senin (09/12).
Dipercaya, Keris Kyai Bisma merupakan kekancingan (berfungsi seperti SK) yang diberikan kepada Bupati Blora mulai dari Bupati yang pertama. Secara turun temurun, pusaka ini dipegang oleh para Bupati yang menjabat hingga saat ini.
Menurut Gatot, secara periodesasi, Keris Kyai Bisma diproduksi pada jaman peralihan, yakni setelah era Majapahit dan menjelang lahirnya Mataram Islam. Pusaka berusia berabad-abad ini disimpan dengan baik hingga kini.
Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji mengatakan, malam nanti akan digelar kirab pusaka dan dapat diikuti masyarakat umum.
“Semua pusaka kabupaten, diikuti pusaka pribadi yang mau ikut bisa dibawa sendiri-sendiri. Silakan ikut,” ajak Slamet Pamudji.
Persiapan kirab pusaka akan berlangsung pukul 21.00 WIB di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Rombongan kirab akan bergerak tepat tengah malam. Selama kirab, seluruh peserta tidak boleh berbicara, atau tapa bisu.
“Maknanya untuk merenungkan. Kita sambil kontemplasi. Ini juga memberikan penghormatan kepada siapa saja. Berdoa semoga semuanya bisa menjadi baik,” pungkasnya. (jyk)