BLORA – Lamporan merupakan arak-arakan keliling desa yang dilakukan dengan tujuan menolak bala. Di masa lalu, Lamporan dilakukan oleh para penggembala (bocah angon) untuk mengusir makhluk halus yang mengganggu keamanan desa. Tidak banyak desa yang menyelenggarakan Lamporan saat ini, kelurahan Kunden adalah salah satu desa di Blora yang masih melestarikan tradisi sarat makna ini.
Di Kunden, Lamporan dilaksanakan setiap malam Jumat Legi pada bulan Suro. Jika tidak dijumpai malam Jumat Legi, para sesepuh kelurahan Kunden akan sowan kepada RA. Manik Hapsari untuk berkonsultasi tentang waktu pelaksanaan Lamporan. Arak-arakan Lamporan terdiri atas Gendruwon yang berada di barisan paling depan, dilanjutkan dengan para pembawa pecut (cemeti), empat puluh anak-anak pembawa obor dan beberapa Barongan di barisan paling belakang.
Kepada Bloranews.com, RA Manik Hapsari menjelaskan makna dari barisan lamporan tersebut. “Gendruwon menjadi penggertak makhluk halus yang mengganggu desa, cemeti akan di dipukulkan sehingga menimbulkan bunyi yang membuat takut mekhluk halus tersebut.” jelas istri RM Yudhi Sancoyo tersebut.
“Empat puluh anak-anak pembawa obor menggambarkan para bocah angon (anak gembala) yang pada jaman dulu melakukan Lamporan, sedangkan Barongan di barisan paling belakang bertugas membuat makhluk halus pengganggu desa tidak kembali ke desa tersebut.” lanjut beliau.
Arak-arakan Lamporan dimulai dari kantor kelurahan Kunden kemudian berjalan keliling desa dan transit beberapa saat di kediaman RA. Manik Hapsari. Sejumlah atraksi ditampilkan dalam transit singkat ini. Beberapa diantaranya adalah meniup obor dengan mulut yang dipenuhi minyak gas sehingga api obor berkobar. Beberapa Barongan pun memainkan tarian khas dengan tempo cepat.
Sekalipun malam tadi (27.10.2016) cuaca di kawasan Blora hujan ringan, namun ini tidak membuat surut antusias warga dalam mengikuti tradisi ratusan tahun tersebut. Di kabupaten Blora, selain di kelurahan Kunden tradisi Lamporan juga masih dilestarikan di dukuh Boto desa Sendangwungu kecamatan Banjarejo dan desa Kedungwungu kecamatan Todanan [.]
Reporter : Joko Priyanto
Foto : Joko Priyanto