Kedungtuban – Tingginya angka produksi Jeruk Sunkist yang ada di Desa Kemantren Kecamatan Kedungtuban, membuat Pemerintah Desa (Pemdes) setempat berinisiatif menggelar pelatihan pengolahan komoditas ini.
Dengan menggandeng Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, Pemdes Kemantren melatih puluhan ibu rumah tangga di desa tersebut dalam mengolah Jeruk Sunkist menjadi lima produk olahan yaitu sirup jeruk, minuman kemasan, jelly (agar-agar), selai dan serbuk jeruk instan. Pruduk olahan ibu para ibu rumah tangga ini diberi nama “Jerman”, akronim dari Jeruk Mantren.

Kepala Desa Kemantren Lustiyono memaparkan, langkah pelatihan yang dibiayai dengan Dana Desa ini penting dilakukan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi kaum perempuan.
Lustiyono menambahkan, jika Jeruk Sunkist yang dihasilkan masyarakat Desa Kemantren Kecamatan Kedungtuban ini dijual berupa buah jeruk, maka akan kurang bisa bersaing di pasaran. Sehingga harus diolah menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi seperti sirup jeruk atau pun minuman kemasan.
Pelatihan ini digelar dalam dua hari (25-26/12) di Balai Desa Kemantren. Selain mendapatkan bimbingan dari para instruktur pelatihan, peserta juga akan mendapatkan bantuan berupa peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi nanti.
Camat Kedungtuban Dasiran mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Ia juga berpesan, harus dilakukan tindak lanjut pasca pelatihan berupa pengurusan ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Deperindag agar dapat diproduksi secara massal.
Lebih lanjut, Dasiran mengingatkan agar semua produk hasil pelatihan dipasarkan melalui BUMDes dan BUMDesma.
Instruktur pelatihan dari BBLM Yogyakarta Indriyanti memastikan akan terus melakukan membrikan bimbingan kepada peserta pelatihan hingga mandiri. Ia juga akan membantu proses pemasaran produk “Jerman” hasil karya para ibu rumah tangga tersebut.
Reporter : Achmad Niam Djamil