Ngawen- Komitmen PT SGT untuk membangun jembatan Canggah, yang menghubungkan antara Dusun Canggah dengan Desa Talokwohmojo kembali dipertanyakan warga setempat. Pasalnya, hingga saat ini jembatan tersebut tak kunjung dibangun, Minggu (24/11).

Kepala lapangan PT SGT, Agus Pamuji Widodo sempat mengatakan, pembangunan jembatan permanen akan dimulai hari Senin (19/11). Saat itu, pihaknya juga menyebutkan, biaya pembangunan jembatan permanen Canggah akan menghabiskan biaya sekitar Rp 2,4 Milyar.
Kenyataannya, hingga saat ini ucapan tersebut tidak terbukti dan pihaknya tak dapat dihubungi. Kondisi jembatan Canggah masih mangkrak, tampak 2 buah tiang penyangga jembatan yang berdiri sejak bulan Mei, dan setelahnya pembangunan mandeg.
Diketahui bersama, pada April 2018 perusahaan Migas yang melaksanakan eksploitasi di kawasan Blok Trembul wilayah Desa Talokwohmojo ini membuat komitmen kepada masyarakat setempat akan membangun jembatan permanen.
Pantauan Bloranews.com di lokasi jembatan Canggah, tidak ada indikasi jembatan tersebut akan dibangun. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas di lokasi tersebut, seperti lampu penerangan jalan juga tampak tak terawat. Lampu penerang jalan padam, dan kabel listrik yang terjuntai hingga ke tanah.
Kepala Desa Talokwohmojo, Ernawan menganggap tindakan PT SGT yang terkesan mengacuhkan komitmen tersebut tak dapat ditolelir. Pihaknya mendesak agar perusahaan minyak dan gas tersebut memenuhi janjinya.
“Wah, ini sudah ngga bener,” katanya.
Hal senada disampaikan warga setempat, Anto (36), menyesalkan PT SGT yang mengabaikan komitmennya. Pasalnya, dengan mangkraknya pembangunan jembatan Canggah, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tetapi juga kegiatan PT SGT.
“Tuntutan warga, jika ini tidak dibangun, ya (PT SGT) tidak bisa berproduksi,” ucapnya singkat. (jyk)