Semarang, BLORANEWS.COM – Warga Kabupaten Pemalang menyambut gembira program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini membuat tempat tinggal mereka lebih layak dan nyaman dihuni.
Salah satu penerima manfaat, Sukondo, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Pemalang, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan perbaikan rumahnya.
Ia kini bisa lebih nyaman berkumpul bersama keluarganya, terutama saat momen Lebaran tiba.
“Anak saya tujuh, sudah berkeluarga semua. Nanti lebaran bisa kumpul semua di sini, alhamdulillah. Terima kasih Pak Gubernur,” ujar Sukondo saat dikunjungi Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, Kamis (13/2/2025).
Sebelum diperbaiki, rumah Sukondo masih berdinding bambu, dengan lantai berplester dan sering bocor saat hujan.
Kini, bangunan rumahnya lebih kokoh, lebih tinggi, dan sudah menggunakan lantai keramik, sehingga lebih nyaman untuk ditinggali.
Rumah Sukondo merupakan bagian dari total 677 unit rumah di Kabupaten Pemalang yang mendapatkan bantuan perbaikan RTLH dari Pemprov Jateng pada tahun 2024.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, pemerintah provinsi telah memperbaiki sebanyak 17.325 unit RTLH.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 16.125 unit, serta 11.417 unit pada 2022.
“Alhamdulillah, program ini mampu kita tingkatkan dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa setiap unit rumah mendapat bantuan senilai Rp20 juta, dengan rincian Rp18 juta untuk pembelian material dan Rp2 juta untuk padat karya serta konsumsi selama proses rehabilitasi.
“Kita harapkan untuk bantuan ini akan terus kita tingkatkan, karena sangat dirasakan oleh masyarakat kita,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nana menegaskan bahwa program perbaikan RTLH berperan penting dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Pada September 2024, jumlah penduduk miskin turun menjadi 9,58% atau sekitar 3,4 juta orang, dari sebelumnya 10,47% atau 3,7 juta orang pada Maret 2024. Penurunan juga terjadi pada kemiskinan ekstrem, dari 1,11% pada 2023 menjadi 0,89% di tahun 2024.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, khususnya bagi mereka yang masih membutuhkan hunian layak. (Dj)