fbpx

PRODUKSI JAGUNG 157 RIBU TON, PEMKAB AJAK INVESTOR DIRIKAN PABRIK PAKAN TERNAK

Bupati Blora Djoko Nugroho dalam panen raya jagung di RPH Kalisari Jatigong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam panen raya jagung di RPH Kalisari Jatigong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora

Blora- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengajak investor untuk mendirikan pabrik pakan ternak. Pasalnya, luas lahan panen di Blora pada awal tahun ini (Januari-Maret) 26.977 hektar, dan produksi jagung mencapai 157 ribu ton.

Bupati Blora, Djoko Nugroho berharap, dengan adanya ketertarikan dari para investor, akan lebih mendekatkan antara produsen jagung dengan pabrik pakan yang dapat langsung menyerap jagung petani, sehingga lebih efisien.

 

 Bupati Blora Djoko Nugroho dalam panen raya jagung di RPH Kalisari Jatigong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam panen raya jagung di RPH Kalisari Jatigong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora

 

Hal ini disampaikan Kokok (sapaan Djoko Nugroho, red) saat mendampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, I Ketut Diarmita dalam panen raya jagung di RPH Kalisari Jatigong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora, Selasa (19/02).

Hadir pula dalam kesempatan ini, perwakilan PT. Charoen Phokphand Jawa Tengah, Eka Budiman yang mengenalkan penggunaan Mobile Corn Dryer (MCD). MCD merupakan peralatan pengeringan jagung yang dapat dipindahkan secara mudah untuk didekatkan ke lokasi-lokasi panen jagung.

Lebih rinci terkait produksi jagung di Blora, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, reny Miharti memaparkan, luasan 26.977 hektar itu terdiri atas 21.051 hektar sudah masuk data Statistik Pertanian, ditambah 5.926 hektar di lahan hutan belum masuk data statistik pertanian.

Pada tahun 2018 luas panen jagung di Kabupaten Blora 70.319 Ha yang tersebar di 16 Kecamatan, dengan rata-rata produktivitas 5,8 ton per Ha.

Terkait harga, Kokok berharap harga jagung saat ini dapat mencapai Rp. 2.800 per kilogram sehingga petani tetap untung di tengah panen raya.

“Saya berharap harga jagung di tingkat petani saat ini untuk pipil basah dengan Kadar Air (KA) 33% dapat mencapai Rp. 2.800, sehingga petani masih untung,” pungkas Kokok. (mus)