Cepu- Ketua Pokja IV Tim Penggerak (TP) PKK, Tuti Sri Ely Riyanto mengaku prihatin dengan pergaulan remaja dewasa ini. Menurutnya, remaja yang terjerat narkoba dan seks bebas jumlahnya sangat mengkhawatirkan.
“Tujuh puluh persen pelajar di Jawa Tengah sudah berpacaran dan sebagian besar mereka berani berpegangan tangan hingga berciuman. Parahnya, tiga persen melakukan hubungan seks sebelum menikah,” ucapnya dalam penyuluhan bahaya narkoba dan penyakit menular seksual di SMA Negeri 2 Cepu, Kamis (21/03).
Menurut Tuti, angka di atas merupakan hasil kajian yang dipublikasikan dalam rakor Tim Penggerak PKK di tingkat Jawa Tengah, yang berlangsung beberapa waktu lalu. Menurutnya, narkoba dan seks bebas merusak masa depan para pelajar.
Dalam acara yang terselenggara berkat kerja sama antara Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Blora dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dindalduk KB) ini, diharapkan pelajar di Blora terhindar dari pergaulan bebas.
“Kondisi pergaulan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga kami merasa perlu untuk memberikan sosialisasi, dan penyuluhan agar kualitas generasi muda kita tidak rusak akibat pengaruh narkoba dan seks bebas,” imbuhnya.
Untuk mencegah pergaulan bebas, Tuti menambahkan, para pelajar haruslah pandai memilih teman dan tidak mudah tergoda dengan rayuan pergaulan negatif. Selain itu, Tuti juga mengajak para pelajar untuk melanjutkan pendidikan hingga Perguruan Tinggi.
“Jika terpaksa tidak bisa kuliah, jangan langsung menikah muda. Perempuan idealnya menikah setelah berumur 20 tahun. Setelah lulus SMA jika tidak kuliah, kami minta mengisi waktu dengan mengikuti beragam kursus keahlian sebagai bekal berwirausaha. BLK Blora siap memberikan pelatihan ketrampilan untuk adik-adik,” pungkasnya. (mus)