Todanan- Angka pernikahan dini di Kabupaten Blora terbilang tinggi, dan tersebar di sejumlah kecamatan. Hal ini menjadi keprihatinan banyak pihak, lantaran berdampak pada kesehatan reproduksi remaja dan kualitas bayi.
Untuk menekan angka pernikahan dini, pemerintah melalui dinas terkait mengorganisasi para remaja dan pemuda ke dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Diharapkan, PIK-R mampu menjadi pembimbing sebaya bagi para remaja untuk menekan laju pernikahan dini.
Pesan-pesan tersebut, disampaikan Camat Todanan, Edy Widayat, dalam penutupan Jambore PIK-R Todanan, di Bumi Perkemahan Kajengan, Minggu (17/11). Menurutnya, remaja putri rentan menjadi ‘korban’ akibat pernikahan dini.
“Wanita yang belum cukup umur, jika menikah makan kandungannya belum siap dibuahi. Akibatnya, bayi yang dilahirkan berpotensi mengalami stunting,” ujarnya.
Jambore PIK-R Todanan berlangsung sejak kemarin, Sabtu (16/11) dengan berbagai acara yang menekankan pentingnya mempersiapkan pernikahan secara matang. Tak hanya itu, jambore juga diisi dengan berbagai permainan, pentas seni dan perlombaan.
Dalam kesempatan ini, PIK-R tingkat desa se- Kecamatan Todanan saling bersaing untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam berbagai perlombaan yang ada. Akhirnya, 3 desa keluar sebagai juara umum, meliputi Desa Sonokulon, Dalangan, dan Ketileng.
“Kita ingin acara ini ada setiap tahun. Kita lihat hasilnya cukup baik, para remaja menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Acara ini juga untuk melatih mereka, agar menyampaikan pesan-pesan kesehatan reproduksi remaja kepada sesamanya,” pungkas Edy. (jyk)