Blora – Belasan remaja yang sedang berpesta miras dibubarkan warga, Minggu (19/11). Diduga, ramaja ini akan menyaksikan penampilan sebuah grup musik di Alun-alun Blora. Usai dibubarkan, mereka pun berhamburan. Sebagian besar balik arah, bukannya ke Alun-alun justru menuju ke arah Jepon.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bloranews.com, pesta miras di Taman Bangkle berlangsung pada tengah hari. Remaja ini berasal dari berbagai kota, diantaranya Blora, Kendal dan Semarang. Beberapa warga sempat menasehati remaja ini agar tidak mengkonsumsi minuman keras di ruang publik.
Akademisi Psikologi STAI Al Muhammad Cepu Sri Purnomowati menilai motif remaja ini adalah solidaritas sesama teman. Selain itu, dengan minum miras di depan kawan-kawannya akan dianggap bagian dari kelompok tersebut. Ia menambahkan, dibutuhkan metode rehabilitasi khusus untuk menghentikan kegiatan tidak terpuji para remaja ini.
“Motif umum pesta miras remaja adalah solidaritas, juga agar diakui sebagai bagian dari kelompok itu. Untuk memutus ketergantungan miras, dibutuhkan berbagai terapi. Mulai dari psikologis, fisiologis dan jika diperlukan terapi hukuman,” jelas Sri Purnomowati,
Salah satu seniman Blora yang enggan disebut namanya, membenarkan seringnya pesta miras yang dilakukan di Taman Bangke. Ia juga menyebutkan pernah terjadi peristiwa mesum di lokasi yang sama.
“Banyak lah, kalau di Blora. Di Taman Bangke juga pernah terjadi perbuatan mesum. Sering juga ada pesta miras di Taman Mustika, parahnya di sana (Taman Mustika) malah disediakan wifi gratis,” sesalnya.
Reporter : Jacko Priyanto /
