Blora- Ada sejumlah desa yang menjadi sentra wisata. Jenisnya pun beragam. Mulai dari wisata dengan daya tarik kerajinan rakyat, desa sentra kuliner khas Blora, maupun desa dengan bentang alam yang indah. Kita sedang mencermati tata regulasi tempat wisata untuk mendorong desa-desa tersebut menjadi desa wisata” papar Heksa Wismaningsih, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Blora.
Gagasan pengembangan desa wisata ini, disampaikan oleh Heksa, merupakan tindak lanjut dari kegiatan pendataan cagar budaya yang dilakukan beberapa hari yang lalu.
“Data cagar budaya Blora sekarang sedang tahap pendataan. Dalam pendataan tersebut dapat dilihat betapa Blora memiliki banyak tempat-tempat wisata, khususnya cagar budaya. Pengembangan tempat-tempat wisata ini harus sesuai dengan tata regulasi yang ada” terangnya.
Pengembangan budaya dan pariwisata Blora akan ditingkatkan dengan penyelenggaraan sejumlah kegiatan untuk memperkenalkan Blora kepada masyarakat luas.
“Kegiatan tahunan seperti Blora Batik Carnival, Fetival Barong Nusantara dan agenda-agenda lainnya akan tetap diselenggarakan. Mengenalkan budaya, adat-istiadat dan pariwisata kita ke tingkat nasional menjadi tugas yang tidak mudah. Namun, dengan potensi yang ada kita optimis tujuan ini akan tercapai” harap Heksa.
Reporter : Jack Priyanto