Asal Mula Desa Swareh dan Sendang Lanang
Tersebutlah Rara Swari yang melarikan diri karena takut pada kedatangan Soreng Rangkut, ayah Siman. Perjalanan Rara Swari sampai di suatu tempat yang rindang dan banyak airnya. Ia menyembunyikan diri di tempat itu dengan maksud agar tidak diketahui oleh Soreng Rangkut.
Akan tetapi, belum juga hilang lelahnya, ia sudah keburu diketahui oleh kedua orang soreng yang mencarinya. Dengan penuh kemarahan, kedua soreng itupun segera membunuhnya.
Sebelum meninggal, Rara Swari sempat berpesan bahwa siapapun yang berwujud wanita bila sampai berani meminum atau mandi di tempat itu pasti akan celaka. Sampai sekarang mata air di tempat tersebut disebut Sendang Lanang (mata air pria, Jw).
Bagi wanita sangat ditabukan mandi atau membasuh muka dan kakinya di sendang tersebut karena akan menemui halangan, lalu sesampainya di rumah meninggal dunia. Adapun tempat di mana Rara Swari dibunuh disebut dengan nama Desa Swareh.
Setelah puas membunuh Rara Swari, Soreng Pati dan Soreng Rangkut melanjutkan pertarungan untuk menunjukkan kesaktian masing-masing. Akan tetapi, seperti halnya pada waktu sebelumnya, mereka berdua tidak berhasil mengalahkan satu sama lainnya.
Hingga habis tenaga keduanya belum ada yang kalah maupun menang. Akhirnya, mereka berdua terkulai tidak mampu bergerak karena kehabisan tenaga.
Pada saat itu datanglah Ki Gede Senori dengan diiring Soreng Rana yang mencarinya karena hatinya merasa tidak enak. Setelah diobati oleh gurunya, Soreng Pati dan Soreng Rangkut pun sadar. Mereka berdua lalu menceritakan peristiwa yang sudah terjadi, yang telah membawa korban ketiga anak mereka.
(Disadur dari Buku CERITA RAKYAT JAWA TENGAH: KABUPATEN BLORA, Penerbit Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017)