fbpx

PERSELISIHAN MURID KI GEDE SENORI, ASAL MULA DESA BRABOWAN

Ilustrasi
Ilustrasi

Asal Mula Desa Brabowan

Perkelahian berlangsung dalam waktu cukup lama dan masing-masing sangat sulit untuk mengalahkan lawannya. Akhirnya, keduanya bersepakat untuk beristirahat sejenak guna mengambil nafas, yang dalam istilah setempat disebut brubuh (istirahat). Tempat untuk istirahat tersebut kemudian disebut brubuhan yang selanjutnya berkembang menjadi nama desa Brabowan.

Pada saat Riman dan Siman sedang beristirahat, sambil masing-masing mempelajari dan mengamati kelemahan lawannya, tiba-tiba datanglah Soreng Rangkut, ayah Siman. Kedatangan Soreng Rangkut memperbesar hati Siman. Siman lalu mengadu kepada ayahnya dengan berkata bohong bahwa Riman telah merebut paksa calon menantunya.

Mendengar laporan anaknya tersebut, hati Soreng Rangkut menjadi membara. Dia sangat marah kepada Riman yang telah mengganggu kebahagiaan anaknya. Oleh karena itu, tanpa pikir panjang Riman langsung dibunuhnya di tempat itu juga dan jenazahnya dibiarkan begitu saja di tempat tersebut. Pada waktu Soreng Rangkut datang, Rara Swari sudah terlebih dahulu melarikan diri. Begitu pula kuda Riman, juga sudah pergi tak diketahui rimbanya.

Sepeninggal Riman, Soreng Rangkut dan anaknya bermaksud akan pergi ke Batokan untuk melamar Rara Swari. Akan tetapi, di tengah perjalanan Soreng Rangkut memerintahkan kepada anaknya untuk kembali saja ke rumah. Adapun yang melamar Swari cukup dirinya yang pergi.