Blora- Penyelamatan situs bersejarah di Blora menuntut segenap elemen masyarakat untuk turun tangan, tidak terkecuali yayasan Mahameru Blora. Untuk mendorong terealisasinya gagasan ini, yayasan Mahameru memaparkan 12 titik lokasi yang disinyalir terdapat reruntuhan ataupun situs bersejarah. (baca : PERSEBARAN SITUS SEJARAH DI BLORA MENURUT YAYASAN MAHAMERU)
- Di dekat kantor kecamatan Jiken pernah ditemukan reruntuhan kuno instalasi air yang diduga merupakan peninggalan era Majapahit.
- Desa Pojokwatu diduga merupakan tapal batas jaman jaman kuno. Dugaan ini didasarkan dari nama desa Pojokwatu itu sendiri (perlu dilakukan kajian lebih lanjut).
- Di kecamatan Cepu, terdapat dua titik situs bersejarah. Di kawasan kadipaten Jipang dan dukuh Nglinggo desa Ngloram. Di desa Nglinggo ditemukan pecahan keramik kuno.
- Di desa Getas Kedungtuban ditemukan arca Mahesasura Mahardini.
- Di desa Getas Kradenan ditemukan reruntuhan candi Hindu-Budha. Bagian atas candi telah disimpan di sebuah Museum.
- Di desa Kutukan Randublatung ditemukan reruntuhan patung Siwa, pecahan keramik dan serpihan emas. Diduga perhioasan tersebut merupakan bekal kubur yang menjadi perangkat pemakaman kebudayaan Jawa Kuno.
Tersebarnya situs-situs bersejarah tersebut merupakan bukti bahwa kabupaten Blora telah memiliki kebudayaan yang tinggi di masa lampau.
Kembali, ketua yayasan Mahameru mengingatkan pemerintah agar melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan situs-situs bersejarah. “Pemerintah berkewajiban melaksanakan amanah UU no 11 tahun 2010 yang berisi tugas penyelamatan dan pelestarian budaya” pesannya [.]
Reporter : Jack Priyanto
BA