Blora, BLORANEWS.COM – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bidang Kaderisasi Se-Koordinasi Daerah (Korda) Pati mengadakan buka bersama (bukber) sekaligus membahas kinerja bidang kaderisasi.
Acara ini berlangsung di Gedung NU Pati pada Senin (25/3/2025) dengan mengangkat tema “Kaderisasi dan Hegemoni Intelektual.”
Kegiatan ini diinisiasi oleh Muhammad Muzaka (Blora), Mohamad Umar Sahid (Pati), dan M. Lutfi Romdloni (Rembang) sebagai upaya meningkatkan kesadaran kader serta menjaga semangat dan dedikasi dalam ranah pengkaderan.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat sinergitas. Karena ini baru pertama kali dilaksanakan secara mendadak,” tutur Muhammad Muzaka.
Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Pati, M. Emir Syahrizal, berharap acara ini dapat menjadi wadah silaturahmi sekaligus diskusi tentang kinerja bidang kaderisasi.
“Acara ini membahas kesadaran para kader agar tetap semangat dan berdedikasi dalam pengkaderan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Koordinasi Daerah (KAKORDA) IPNU-IPPNU, Salman, menekankan tiga aspek penting dalam pengkaderan, yaitu: Pimpinan Cabang mengadakan Latihan Instruktur (Latin) dan Latihan Pelatih (Latpel), Pimpinan Anak Cabang (PAC) mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud) dan Diklatama, dan Instruktur memahami konsep kaderisasi secara menyeluruh.
“Cabang harus melaksanakan Latin dan Latpel agar kaderisasi berjalan lebih baik. Setiap PAC juga perlu menyelenggarakan Lakmud sebagai tanda keberhasilan dalam membangun ranting yang solid, bukan ranting abal-abal,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun AD/ART sudah disahkan, tetap ada kendala dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, perlu dicari solusi bersama agar organisasi tidak stagnan atau vakum.
“Jika sudah mampu, AD/ART harus tetap dijalankan dengan baik,” tambahnya.
Salman juga mencontohkan Pimpinan Cabang Kudus dan Jepara sebagai daerah yang sukses dalam kaderisasi karena telah menekankan serta menerapkan AD/ART dengan optimal.
Mereka tidak hanya mengikuti sistem secara kaku, tetapi juga memodifikasi metode kaderisasi agar lebih menarik dengan menerapkan Hegemoni Kaderisasi.
Sebagai bagian dari acara, peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk mendiskusikan berbagai tantangan dalam kaderisasi. Setiap kelompok bertugas mencari solusi bersama bagi kendala yang dihadapi masing-masing Pimpinan Cabang. (Zak)