Semarang – Upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di halaman kantor Gubernur Jateng, Kamis (28/10) berlangsung aman kondusif dan ketat prokes. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa tantangan pemuda zaman sekarang semakin berat.
“Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa. Kami yakin, anak muda memiliki kreativitas dan inovasi untuk mencari jalan keluar,” ungkapnya saat pimpin upacara.
Ganjar berharap pemuda-pemudi Indonesia terus kreatif dan solutif. Mereka diharapkan bisa menangkap masa depan dengan segala yang dimiliki. Pentingnya kita terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menghormati antar sesama.
“Ada dua anak muda lulusan Manchester yang berhasil membuat inovasi drone di bidang pertanian. Tentu masih banyak anak muda lain yang berprestasi. Mereka anak-anak hebat yang akan membawa kemajuan negara,” tandasnya.
Upacara diikuti oleh pemuda pemudi berbagai suku di Indonesia diantaranya pemuda-pemudi Papua, Makassar, Lampung, Bali, Jawa, Kalimantan, Palembang, Medan dan lainnya. Tersebut mengenakan pakaian adat masing-masing daerah dengan corak berbeda-beda menjadikan upacara meriah, termasuk Ganjar mengenakan pakaian adat Aceh.
Salah satu peserta upacara dari mahasiswa Kalimantan, Reformanda mengaku sangat senang dan bangga bisa mengenakan baju adatnya dalam upacara Sumpah Pemuda hari ini. Ia sudah kangen mengenakan baju adat itu, lantaran sejak pandemi praktis tidak pernah memakainya.
“Mari kita lestarikan tradisi budaya kita, tidak boleh malu, dengan keagungan tradisi ini,” jelasnya.
Reformanda berharap pemuda-pemudi Indonesia terus melestarikan adat dan tradisi budaya sebagai sarana edukasi masyarakat, pentingnya membumikan kekayaan kebudayaan kita.
“Kalau kita malu, siapa lagi yang akan melestarikan. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, khususnya budaya tradisional,” pungkasnya. (jam).