Jati- Sumur Gowak berada di tengah di Dusun Temuireng Desa Pengkoljagong keberadaannya di tengah sawah.
Warga sekitar mempercayai sumur Gawak memiliki tuah sehingga pada momentum pencalonan kepala tidak sedikit yang melakukan ritual di tempat tersebut, biasanya dengan membawa ayam ingkung (ayam utuh) dan rokok pada tengah malam.
“Pada waktu momen pilkades dan sedekah bumi, kebanyakan hampir semua kades yang mau mencalonkan diri melakukan ritual disini. Ini adalah suatu peninggalan cagar budaya dari nenek moyang kita,” kata Kepala Desa Pengkoljagong Sugiyono, Sabtu (15/8/2020).
Tuah dari air Sumur Gowak antara lain dipercaya mampu menyembuhkan penyakit-penyakit. Khususnya penyakit mistis, seperti orang kesurupan. Sugiyono mengungkapkan, sumur tersebut dibuat oleh kepala desa pertama kali di Desa Pengkoljagong. Namun, dia tak tahu tahu pasti kapan sumur itu dibuat. Kades muda itu hanya memastikan usianya sudah puluhan tahun.
“Di sini dulu sebagai tempat orang mengambil air. Karena yang dulu yang pertama kali membuat adalah Mbah Gowak maka dijuluki Sumur Gowak,” tambah Kades.
Belakangan ini, Sugiyono bersama warga, antara lain warga bernama Mas Joyo, menginisiasi pembuatan cungkup di sumur tua tersebut. Karena menjadi inisiator, cungkup itu pun nanti akan dinamakan Cungkup Joyo Menggolo. Sugiyono mengaku dalam pembuatan cungkup itu tidak menggunakan anggaran desa sama sekali.
“Dananya dari saya. Lha kalau nunggu anggaran dari pemerintah daerah atau dana lain ya harus nunggu berapa lama. Lebih baik begini, yang penting ada dana seadanya, warga yang gotong-royong mengeksekusi,” paparnya.
Sugiyono berharap, pembuatan cungkup itu, selain untuk melestarikan Sumur Gowak, juga agar tempat tersebut bisa dimanfaatkan untuk istirahat. Di cungkup itu bahkan juga disediakan tempat untuk sholat. Sehingga, warga yang sawahnya dekat dengan cungkup itu tak perlu pulang. (jyk)