Blora, BLORANEWS – Hingga saat ini, pengelolaan kekayaan alam di Blora terutama pada sektor minyak dan gas bumi belum berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat. Padahal Blora masuk dalam Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Blok Cepu sebesar 37 persen. Namun, Dana Bagi Hasil (DBH) yang didapat hingga kini masih berada di posisi buncit jika dibandingkan daerah lainnya.
“Blora mempunyai kekayaan alam terutama minyak dan gas bumi yang belum maksimal manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Bupati Blora, Arief Rohman dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Optimalisasi Pengelolaan Migas untuk meningkatkan PAD dan Perekonomian masyarakat Blora Berbasis Kearifan Lokal, yang digelar Forum Pemred Media Blora, Rabu (5/6) kemarin.
Dalam forum tersebut, Bupati yang akrab disapa Gus Arief itu berharap agar forum diskusi selanjutnya turut menghadirkan SKK Migas, Dirjen Migas dan Pertamina. Hal itu bertujuan agar mereka yang memiliki kewenangan bisa mendengar aspirasi dan harapan masyarakat Blora terkait diskursus Migas Blok Cepu.
“Kuncinya pembahasan kita ini ada di SKK Migas, Dirjen Migas dan Pertamina. Karena jika pihak yang mempunyai kewenangan terkait migas juga dihadirkan, diskusi ini akan lebih banyak sekaligus lengkap perspektif,” ungkap Bupati Arief.
Ia pun berharap forum-forum diskusi seperti itu tidak hanya berhenti satu kali. Harus ada keberlanjutan yang pada kesempatan selanjutnya bisa menghadirkan pihak yang mempunyai kewenangan.
“Hasil diskusinya nanti seperti apa, dinotulensi lalu kita tindaklanjuti bersama,” ujarnya. (Dj)