Blora- Menyusul pelaporan yang dilakukan oleh Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) terhadap Din Syamsudin. Pemuda Muhammadiyah Blora siap mendukung dan mengawal mantan ketua umum PP Muhammadiyah tersebut.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Blora, Lilik sulistiyo mengungkapkan jika apa yang dituduhkan kepada Din Syamsudin adalah hal yang mengada-ada dan tidak berdasar. Lilik bahkan siap untuk mendukung bila dibutuhkan.
“Tanggapan Pemuda Muhammadiyah sama dengan teman-teman Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia mas. Itu tuduhan yang mengada-ada dan tidak berdasar. Karena Pak Din Syamsudin adalah salah satu tokoh bangsa yang banyak jasa-jasanya untuk Indonesia baik di dalam negeri maupun dikancah Internasional, beliau memang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dipandang tidak menguntungkan rakyat. Tapi jangan dipandang sikap kritisnya itu sebagai radikalisme, itu pandangan yang salah besar dan salah alamat,” ungkap Lilik.
Lilik menambahkan, Pemuda Muhammadiyah Blora hanya bisa menunggu hasilnya, karena persoalan tersebut sudah ditangani oleh Pimpinan Pusat.
“Pemuda Muhammadiyah siap mengawal Pak Din jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Karena hal ini sudah ditangani di tingkat Pimpinan Pusat kami yang di daerah hanya menunggu saja. Kita berdoa saja semoga permasalahan ini segera berakhir dan Indonesia bisa kembali damai dan tentram,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Blora, Nurul Mukminin. Menurutnya sikap kritis yang ditunjukkan Din Syamsudin merupakan wujud cintanya terhadap negeri ini.
“Meskipun pelapor (GAR-ITB) menyangkal kalau laporannya terkait radikalisme, namun kami Sebagai anggota KOKAM akan menjaga Prof. Dien Syamsudin dari perlakuan pihak pihak yang mencoba mendiskreditkan ataupun menuduh beliau radikal. Karena beliau adalah aset Muhammadiyah dan juga Bangsa Indonesia ini, yang mesti jadi catatan beliau adalah tokoh bangsa yang sudah banyak berjasa buat Bangsa Indonesia, dan beliau sangat cinta damai. Kritis terhadap pemerintah bukan berarti radikal, justru itu wujud dari cinta terhadap negeri tercinta ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) melaporkan mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin ke Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Din dilaporkan atas dugaan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil (PNS) pada 10 November 2020 lalu. (Spt)