Semarang, BLORANEWS – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecam kemunculan Khilafatul Muslimin di daerah Klaten dan Surakarta. Ia mengaku sangat menyayangkan gerakan tersebut lahir ditengah tantangan global yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Diketahui sebelumnya, pihak kepolisian telah menangkap sejumlah oknum terkait Khilafatul Muslimin. Berdasarkan penyelidikan polisi, gerakan tersebut telah ada sejak 2009 dan kini beranggotakan 500 orang.
Menanggapi insiden itu, Ganjar merasa sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap oknum yang terlibat. Menurutnya, mereka harus dibimbing dengan komunikasi yang baik agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Agar mereka kita ajak kembali pada pangkuan ibu pertiwi dan ini tugas yang menurut saya dalam konteks komunikasi mesti lebih soft,” jelasnya usai menghadiri pertemuan akbar Asosiasi Pemimpin Perguruan Tinggi Hukum Indoneisa (APPTHI).
Lebih jauh, Ganjar berpendapat bahwa pendidikan Pancasila perlu diberikan lebih awal. Bahkan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini.
“Saya sepakat juga akhirnya ya pendidikan tentang nilai-nilai pancasila mesti kita masukkan lagi. mulai sejak paud,” katanya.
Dalam hal ini, Ganjar meminta agar seluruh komponen masyarakat terlibat dalam menjaga keutuhan NKRI. Terutama keterlibatan tokoh masyarakat setempat.
“Seluruh kekuatan masyarakat yang ada mesti terlibat. Tokoh agama, tokoh masyarakat kita libatkan. saya kira berbuat baik, berperilaku baik berkata baik itu pasti juga jadi harapan oleh orang-orang banyak,” pungkasnya. (Kin).