Kedungtuban- Ancaman Pandemi Covid-19 tidak bisa dianggap enteng. Di saat pemerintah dan para petugas medis terus berjuang, sebagian warga justru mempertahankan tradisi berkerumun dan nongkrong-nongkrong seolah menggampangkan permasalahan ini.
Situasi ini dirasakan di Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora. Meski demikian, Pemdes dan pemuda desa setempat terus menyosialisasikan bahaya Covid-19 dan gencar melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh tempat publik yang ada di desa tersebut.
“Kesadaran masyarakat rendah. Pandemi Covid-19 ini tidak boleh dipandang remeh. Sehingga, langkah penyemprotan ini kita ambil,” terang Kades Gondel, Suko Hadiwiyono, Rabu (25/03).
Dikutip dari laman Blora Tanggap Corona yang diupdate terakhir hari Selasa (24/03) pukul 19.15 WIB, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 60 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 3 orang, dan belum ada yang teridentifikasi positif Covid-19 di Kabupaten Blora.
Menurutnya, selama ini pihaknya telah menyampaikan himbauan ke masyarakat terkait bahaya Covid-19. Pihaknya meminta warga mewaspadai para pendatang dari luar daerah, apalagi yang berasal dari kawasan dengan angka positif Covid-19 tinggi seperti Jakarta dan Bogor.
“Angka kematian 8 persen ini sangat tinggi. Kita meminta semua berjaga-jaga. Jika ada pendatang, harus diperiksa dulu,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Karang Taruna Wiratama Gondel, Bondan Taufik berharap langkah yang dilakukan di desa Gondel dapat ditiru di desa-desa lain. Masyarakat dihimbau untuk beraktivitas di rumah saja dan mencegah terjadinya kerumunan.
“Harapan kita, semoga arahan pemerintah terkait antisipasi Pandemi Covid-19 dapat dipatuhi seluruh warga. Semoga bencana ini segera diangkat,” harapnya. (dwi)