Kota ( 15/04/2016 ) Pasar adalah tempat paling dicari ketika kita mengunjungi sebuah kota. Banyak alasan untuk mengunjungi pasar, diantaranya adalah kita dapat merasakan bagaimana interaksi penduduk kota tersebut kepada para pendatang, mencicipi kuliner khas kota tersebut dan berburu souvenir unik untuk kita bawa pulang sebagai oleh – oleh untuk orang – orang tercinta.
Di Kabupaten Blora terdapat banyak pasar, modern dan tradisional. Di pasar modern, para pembeli dapat memilih barang yang dipajang di rak – rak barang. Harga barang di pasar modern pun, sesuai dengan label harga yang ada. Semua melayani dirinya sendiri, sehingga para ekonom menamakan pasar jenis ini sebagai pasar Swalayan. Kondisi yang berbeda akan anda dapati ketika anda mengunjungi pasar tradisional.
Pasar Blora merupakan salah satu pasar tradisional yang terletak di jantung Kota Blora. Terletak tidak jauh dari alun – alun Blora diantara dua jalan utama, Jalan Jendral Gatot Subroto dan Jalan Mr. Iskandar. Sekalipun terletak di jantung kota, Pasar Blora jauh dari kesan kaku dan formal. Situasi bersahabat terasa bahkan ketika para pengunjung belum memasuki “ zona perdagangan “ Blora tersebut. Petugas parkir Pasar Blora dengan ramah akan membantu anda menjaga kendaraan sementara anda berbelanja.
Di sisi luar Pasar Blora, para penarik becak tampak bersiap – siap mengantarkan para calon pengguna jasa. Dengan biaya yang sangat murah, para pengguna jasa becak dapat mengangkut barang yang lumayan banyak. Ketika sedang tidak bertugas, para penarik becak ini beristirahat di kompleks parkir Pasar Blora. Beberapa penarik becak biasanya dipesan secara khusus untuk mengangkut barang – barang dagangan yang akan diperdagangkan di Pasar Blora.
Secara umum pasar Blora terdiri atas dua zona, zona atas dan zona bawah. Di zona atas terdapat para penual pakaian dan kantor pengawas pasar. Di zona bawah, terdapat kios – kios permanen yang menjual berbagai produk, dari perhiasan sampai alat – alat kebersihan rumah tangga.
Menyusuri Pasar Blora, kita akan dimanjakan dengan pemandangan para penjual dan pembeli yang sedang bertransaksi secara langsung. Para pembeli di Pasar Blora dapat menawar harga sebuah produk sesuai dengan isi dompet mereka. Bahkan, ketika membeli jajan pasar para pembeli dapat mencicipi langsung jajanan yang akan dibeli.
Di pagi hari, para penjual jajan pasar ini sudah sibuk melayani pembeli. Tidak semua jajan pasar dibungkus rapi, beberapa harus dimasak di Pasar Blora agar rasa dan kualitasnya tetap terjaga. Jajan pasar semisal serabi dimasak ketika para pembeli memesan. Dengan cekatan, nenek penjual serabi akan meracik tepung, santan dan bahan – bahan lain dalam sebuah cobek yang menyala di atas tungku api. Para pembeli serabi biasanya akan menunggu pesanannya sambil mencicipi beberapa serabi yang disajikan sang nenek.
Puncak keramaian Pasar Blora adalah pada pukul enam pagi sampai pukul sepuluh pagi. Pada jam – jam ini, Jalan Mr Iskandar yang berada di sebelah timur Pasar Blora akan benar – benar ramai, bukan oleh lalu – lalang kendaraan melainkan para penjual dan pembeli yang mulai memadati jalan raya itu. Beberapa kendaraan harus bersabar ketika melewati Jalan Mr. Iskandar timur Pasar Blora pada jam – jam sibuk itu.
Beberapa waktu yang lalu, digulirkan wacana tentang revitalisasi Pasar Blora. Seperti halnya dalam setiap kebijakan pemerintah, selalu ada pihak yang mendukung dan ada pihak yang menentang. Salah satu perhatian utama dalam kebijakan revitalisasi Pasar Blora adalah keberadaan beberapa bangunan cagar budaya di kompleks Pasar Blora yang terancam keasliannya ketika revitalisasi dijalankan. Hal ini tentu saja membutuhkan kajian yang mendalam agar tujuan dari revitalisasi Pasar Blora dapat tercapai.
Pasar Blora dan aktivitas perdagangan di dalamnya telah memberikan sumbangsih pembangunan yang tidak sedikit bagi Kabupaten Blora. Sebagai pusat perdagangan, penyedia lapangan kerja dan cagar budaya Kabupaten Blora.
Reporter : Djalu T.P
Fotografer : Az Zulfa