Todanan- Warga Desa Dalangan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora tumpah ruah ke jalan raya dengan membawa obor bambu. Bersama dengan warga lain dari luar kota, mereka mengikuti Pawai Obor Nusantara Upat-upat Bumi dengan semangat Ngrumat Bumi Ngruwat Ibu Pertiwi.
Acara yang digelar untuk memperingati tahun baru jawa, 1 Suro ini juga merupakan salah satu cara nguri-uri budaya. Diharapkan, parade obor nusantara tersebut juga dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk mengenalkan kekayaan budaya Blora.
“Yang ikut parade bukan hanya dari Blora saja. Tetapi ada juga yang datang dari Pati dan Rembang. Warga menyebut acara ini dengan nama Lamporan,” ujar Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Upat-Upat Bumi, Supat, Minggu (08/09).
Tradisi Lamporan untuk memperingati tahun baru jawa juga banyak digelar di desa-desa di Blora. Seperti halnya lamporan di desa lain, Parade Obor Nusantara di Dalangan ini juga diiringi dengan penampilan Barongan sebagai simbol tolak balak.
“Barongan Singo Lodro ikut mengiringi jalannya Parade. Kita akan terus mempertahankan tradisi ini. Kami takut budaya seperti ini hilang, maka kami mengadakan event untuk nguri-nguri,” pungkas Supat.
Sementara, Wakil Bupati Blora Arief Rohman yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, jika terus dipertahankan, bukan tidak mungkin tradisi lamporan tersebut dapat menjadi ikon wisata Kecamatan Todanan.
“Semoga kedepan bisa ditata lebih menarik lagi sehingga bisa menjadi daya tarik wisata budaya di Kecamatan Todanan. Mari bersama sama kita uri-uri seni budaya lokal Kabupaten Blora,” komentarnya. (jay)