Blora- Sebanyak 6 pelajar yang tengah berada di warung saat jam pelajaran terjaring razia rutin Satpol PP Blora. Ironisnya, para pelajar yang terjaring razia di sebuah warung kawasan jalan Sumodarsono Blora Kota tersebut merupakan pelajar putri.
“Mereka nongkrong di warung saat jam pelajaran, 6 orang dan semua putri. Ini merupakan razia rutin,” terang Kepala Satpol PP Blora, Djoko Sulistyono, Senin (21/10).
Keenam pelajar tersebut merupakan siswa dari sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Blora. Mereka segera dibawa ke Kantor Satpol PP Blora untuk dilakukan pembinaan. Petugas bahkan mendatangkan guru Bimbingan Konseling (BK) dari sekolah tersebut.
“Kami menyampaikan himbauan kepada Guru BK. Untuk siswa yang terjaring razia, kita meminta mereka membuat surat pernyataan tidak mengulangi hal tersebut,” pungkas Djoko.
Sementara, pemilik warung, Eko (43) menilai fenomena pelajar nongkrong saat jam belajar perlu menjadi perhatian banyak pihak. Alasannya, bisa jadi para pelajar tersebut merasa terasing dengan kondisi belajar di sekolah.
“Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Terasingkah mereka dengan institusi pendidikan yang ada atau seperti apa? Ini yang perlu perhatian kita bersama, seperti pemerintah, dinas pendidikan, termasuk pihak sekolah dan orangtua,” komentarnya.
Tak hanya itu, pemilik warung juga telah menyampaikan peringatan, secara lisan maupun tertulis kepada anak-anak muda yang berkunjung ke tempatnya. Salah satunya, dengan membagikan stiker bertema pentingnya pendidikan. (jyk)
