fbpx

NJOMPLANG! 47% PEKERJA DI BLORA BERPROFESI SEBAGAI PETANI, NAMUN JUMLAH IRIGASI MASIH RENDAH

Di tahun 2020/21, 47,51% Penduduk Bekerja, di Kabupaten Blora berprofesi sebagai petani.
Ilustrasi By: Tim Kreator Bloranews.com

Blora- Di tahun 2020/21, 47,51% Penduduk Bekerja, di Kabupaten Blora berprofesi sebagai petani.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora 2020 menyebutkan, dalam pemetaan tiga sektor lapangan pekerjaan, sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja penduduk di Blora. Dengan presentase 47,51% bekerja di sektor pertanian, 17,42% sektor manufaktur dan 36,70% sektor jasa.

Namun, presentase terbanyak penduduk yang bekerja di sektor pertanian tidak diiringi dengan fasilitas penunjang seperti pengairan yang cukup. 

Mayoritas petani di wilayah Blora masih mengandalkan tadah hujan karena minimnya jumlah irigasi.

Riset BPS Blora 2020 pada sektor Geografi dan Iklim mengemukakan, dari total 45.885,16 Ha lahan sawah yang tersebar di wilayah Blora, 29.459,13 Ha lahan sawah masih mengandalkan tadah hujan. Hanya 16.426,02 Ha lahan sawah yang menggunakan irigasi, itu pun 1.640,01 Ha merupakan irigasi desa/mandiri.

Secara presentase, 64,2% lahan sawah di wilayah Blora masih mengandalkan tadah hujan yang tak menentu, dan hanya 35,8% yang telah menggunakan irigasi.

Merujuk data diatas, berarti hampir setengah Penduduk Bekerja di Kabupaten Blora belum bisa dikatakan sejahtera. Karena 47,51% Penduduk Bekerja di Kabupaten Blora berprofesi sebagai petani, sedangkan kebutuhan mendasar petani berupa air belum terselesaikan.

Presentase mayoritas Penduduk Bekerja di Kabupaten Blora masih njomplang dengan fasilitas penunjang yang dibutuhkan. Kondisi ini menyebabkan indeks kesejahteraan Penduduk Bekerja di Kabupaten Blora masih rendah, walaupun telah terdata memiliki pekerjaan. (kin).